JPS Wisata Sejarah Rumah Tua dan Sumur Tua di Selayar

Tempat-tempat yang menjadi penelusuran Jejak Petualang Selayar.

UJARAN.SELAYAR – Tercatat sebagai salah satu wilayah yang cukup banyak menyisakan puing-puing sejarah, Kelurahan Batang, Kecamatan Bontomate’ne, Kabupaten Kepulauan Selayar disasar oleh Komunitas Jejak Petualang Selayar (JPS), beberapa pekan lalu.

Dengan mengantongi sejumlah petunjuk serta catatan lokasi bangunan tua dan bersejarah yang tersebar disejumlah titik lokasi di kelurahan tersebut, JPS memulai bergerak menelusuri titik-titik yang dimaksudkan itu.

Penelusuran dimulai dengan menyambangi bangunan rumah kediaman Andi Lawing dan berhasil mengabadikan foto bangunan rumah bersama dua panci tanah yang diletakkan didepan anak tangga rumah.

Tak hanya itu, dilokasi yang sama dijumpai berbagai jenis barang peninggalan seperti ranjang besi, benda-benda kuningan, dan keramik yang terdiri dari motif, bentuk, dan corak.

Setelah menyambangi kediaman Andi Lawing, JPS melanjutkan perjalanan ke lokasi bangunan sumur tua di belakang Kantor Camat Bontomate’ne. Dimana sumur tua tersebut dianggap keramat dan angker oleh warga setempat.

Sekertaris Camat Bontomate’ne, Ruslan menyampaikan bahwa sumur tersebut sangat menyimpan sejarah dan aura mistis tertentu.

“Sejak digali dan dibangun, sumur itu sama sekali tak pernah dipergunakan,” katanya.

“Jangankan mengambil air, mendekat dan menghampiri area sumur saja tidak satupun warga yang berani, malahan warga memilih untuk mengambil air dari buhung Beru yang berlokasi didepan kantor PDAM Bontomate’ne,” tambah Ruslan.

Merasa tertantang mendengar yang disampaikan Ruslan, Tim JPS langsung bergerak melakukan penelusuran ke lokasi sumur tua itu sekalipun memang dari apa yang terlihat berkesan angker dan menakutkan, karena ditumbuhi dan dijalani akar pohon gayam.

Setelah melakukan pengambilan gambar, penelusuran JPS dilanjutkan ke lokasi buhung Beru yang ada didepan kantor PDAM Bontomate’ne. Dimana dilokasi tersebut JPS berhasil mengabadikan dua buah sumur yang salah satu diantarnya mulai ditumbuhi oleh tanaman dan rerumputan liar, lengkap bersama bangunan kamar mandi dua pintu tak beratap.

Tak puas sampai disitu, perjalanan dilanjutkan ke area sumur tua berikutnya yang berlokasi di lingkungan Bonto-Bonto, Desa Maharaya dan berhasil mengabadikan foto sumur tua dan dua kamar mandi dua pintu tanpa atap yang sudah terbengkalai dan tak terawat.

Dalam jejak wisatanya, JPS juga ikut mengabadikan sebuah bangunan rumah panggung tua tak bertuan yang masih menyisakan ranjang besi tempo dulu. Perjalanan JPS berakhir di Kelurahan Batangmata dilokasi bangunan eks perumahan guru disamping Kantor Camat Bontomate’ne.

Dalam perjalanan penelusuran tersebut, tim Jejak Petualang Selayar, kembali mendokumentasikan sebuah bangunan sumur tua dan sejumlah barang-barang peninggalan, sejenis : piring seng, kalung sapi berbahan bambu, dan kulit kerang, yang dalam dialek Bahasa Selayar, acap kali, diistilahkan dengan sebutan Tambolongan.

Tak berhenti sampai di situ, tim jejak petualang Selayar, terus bergerak, menyisir area permukiman warga dan sudut-sudut perkampungan untuk menelusuri lokasi-lokasi bangunan tua lain di Kelurahan Batangmata sembari mengendus akan kemungkinan masih adanya sisa-sisa barang peninggalan bersejarah yang bisa diabadikan.

Kegiatan penelusuran lanjutan yang dilakukan tim jejak petualang Selayar, di sepanjang pesisir pantai sebelah barat, Kelurahan Batangmata, tak sia-sia. Terbukti, dua buah kendi atau guci tanah, berhasil ditemukan, dan didokumentasikan dari sebuah kolong bale-bale bambu, tak jauh dari bibir pantai.

Total, tujuh buah sumur tua, berikut delapan unit bangunan rumah tua, dan dua buah guci menjadi obyek penelusuran, tim jejak petualang Selayar, selama kurang lebih sepekan di wilayah administratif Kelurahan Batangmata. (Red/Pensa)

0 Comments