Pentingkan Kekuasaan, Alvian Sebut Bawaslu Bulukumba Cacat dan Tak Dewasa Bersikap

Alvian Pratama, Mahasiswa Hukum Tatanegara UINAM dan Pengurus Keluarga Mahasiswa Butta Panrita Lopi Departemen Advokasi dan HAM.

UJARAN.BULUKUMBA – Pilkada serentak yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bulukumba kembali menuai sorotan dari Pemuda Bulukumba, Alvian Pratama.

Dalam kesempatan ini, Alvian menyoroti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bulukumba yang merupakan badan penyelenggara pemilu yang dimana tupoksinya sebagai lembaga yang mencegah dan menindak pelanggaran Pilkada demi terwujudnya pilkada yang demokratis.

Menurut Alvian, Bawaslu Bulukumba mempertontonkan sikap egois dengan mementingkan terselenggaranya pilkada tanpa melihat dan memikirkan kondisi Kabupaten Bulukumba yang sampai saat ini masih terkungkung Covid-19.

“Harusnya pihak Bawaslu mengendepankan implementasi sila ke-2 yakni kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya bahwa Bawaslu mestinya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dimasa Pandemi Covid-19, apabila dipaksakan maka Bawaslu Bulukumba yang bertanggung jawab atas resiko yang akan dialami masyarakat akibat pengumpulan massa yang hadir saat kampanye khususnya di Kabupaten Bulukumba,” katanya.

Mempertegas argumentasinya, Alvian meminta Bawaslu Bulukumba menunda pilkada serentak sampai Pandemi Covid-19 tidak menggerogoti masyarakat sebagaimana perkataan Jusuf Kalla beberapa waktu lalu di Liputan 6.

“Ketika Bawaslu Bulukumba tetap melanjutkan pilkada serentak di Kabupaten Bulukumba artinya Bawaslu mengizinkan masyarakat mati secara sia-sia dan sebelum itu terjadi Bawaslu Bulukumba harus menunda pilkada serentak ini, jika tidak mampu maka lebih baik Ketua Bawaslu Bulukumba mundur dari jabatannya karena melenggangkan kematian massal di Bumi Panrita Lopi,” tegasnya.

Diakhir statementnya, ia juga menyinggung para kandidat calon Bupati dan calon Wakil Bupati yang bertarung dalam pilkada serentak 9 Desember mendatang di Kabupaten Bulukumba.

“Saya juga heran dengan kandidat yang lebih mementingkan ambisi kekuasaan dibanding mempertimbangkan nyawa masyarakat Bulukumba,” tutupnya. (Red/Pensa)

0 Comments