Internship Program Berdayakan Millenial Lewat Edukasi Politik

Foto : Diskusi Internship Program.

UJARAN.NEWS – Internship Program dibawah PT. Mangathara Media Indonesia kembali menggelar diskusi secara virtual melalui aplikasi zoom, Sabtu (14/11/20).

Mengangkat fokus diskusi “Millenial’s sosial media dillema in political isue” kegiatan menghadirkan 2 narasumber, yakni Sekjend Fraksi Muda Indonesia (FMI), Dadang Mas Bakar dan Pengurus Masica ICMI Orda Makassar, Andi Eka Asdiana Warti.

Kegiatan ini dipandu oleh Pimred Knews, Pardi serta dihadiri oleh puluhan peserta baik dari peserta magang Internship Program maupun masyarakat umum.

Narasumber pertama, Andi Eka Asdiana Warti dalam pemaparannya mengatakan, media itu pada dasarnya netral.

“Media itu membawa kita pada dua kondisi, mengarahkan kita kepada hal yang positif dan bisa juga mengarahkan kita secara seksama ke hal negatif dalam pandangan politik,” kata Andi Eka.

Olehnya itu, Sekum Kohati Cabang Makassar Timur ini menyampaikan trik-trik sederhana dalam menyikapi isu berseliweran yang ada di media sosial.

“Pada dasarnya, media sosial mempengaruhi 3 hal, yakni kesehatan mental, tempat penyebaran berita hoax dan polarisasi politik. Olehnya itu, langkah sederhananya adalah memfilter isu-isu tersebut agar algoritma itu bisa diminimalisir khususnya hal yang ditujukan kepada kaum millenial. Selain itu, kita perlu refrensi lain agar menangkal hal itu, misalnya jurnal yang telah melewati tahap analisis,” terangnya.

Sementara itu, Dadang Mas Bakar mengutarakan, dalam membangun politik sehat hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana membangun kepercayaan kita kepada pemerintah.

“Membangun kepercayaan rakyat kepada pemerintah, tentunya lagi lagi ini persoalan media, karena media adalah instrumen vital dalam membentuk pandangan masyarakat dalam semua sektor, utamanya politik,” kata Dadang Mas Bakar.

Olehnya itu, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pertahanan Jurusan Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik ini menegaskan ketika mendapatkan informasi di media sosial utamanya media online, tidak melihat dari satu sisi saja. (Red/Pensa)

0 Comments