Lemsa Dinilai Tidak Aman, Syam : Dimana Landasannya?

Pemuda Aholaie, Syamsuddin.

UJARAN.SINJAI – Pemuda Aho’ Laie angkat bicara terkait pemberitaan yang viral di media tentang Wisata Alam Air Terjun Tujuh Tingkat atau yang akrab dengan sebutan
Air Terjun Lemsa yang terletak di Lingkungan Aho’ Laie, Keluragan Mannanti, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai.

Saat dihubungi oleh wartawan Ujaran, Minggu (01/11/20), pemuda Aho’ Laie yang juga Demisioner Ketua HIPPMAS Tellulimpoe, Syamsuddin mengatakan bahwa destinasi wisata tersebut kehilangan wisatawan karena tidak terawat.

“Pada saat pemerintahan pak Rudianto Asapa tempat itu yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam mau pun luar daerah. Tapi sekarang persoalan tidak terawatnya sehingga wisatawan tidak lagi berkunjung ke sana,” ujarnya.

Tak hanya itu, Syam juga mengkritisi pernyataan Putri Pariwisata Kabupaten Sinjai 2018, Jahrianti Nur Tahir yang mengatakan Air Terjun Lemsa bukan tidak terawat, namun belum aman.

“Dari segimananya itu tidak aman?, kalau merujuk ke Sapta Pesona apa bedanya dengan Barambang? Saya kira lebih unik Air Terjun Lemsa dibanding Air Terjun Barambang, karena memang tujuh susun, sedang yang sering didatangi masyarakat adalah air terjun susunan ke 6,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mempertanyakan letak ketidakamanannya air Terjun Lemsa tersebut.

“Apa landasannya putri pariwisata mengatakan hal itu? kemudian kalau tidak aman, kenapa Pemerintah menjadikan aset daerah yang telah diresmikan Bupati Rudiyanto saat itu. Dari segi tempat juga sudah sampai diatas, tidak ada yang berbahaya dari segi tempat, dan hutan di daerah Lemsa pun sudah jadi hutan lindung, bahkan Air Terjun Lemsa telah terdaftar di Dinas Pariwisata Sinjai,” ungkapnya.

Menurutnya persoalan adanya korban meninggal adalah faktor kelalaian pengunjung.

“Memang sudah ada yang meninggal karena itu faktor kelalaian pengunjung yang tidak mengetahui kedalaman air terjun Lemsa. Jadi kekurangannya hanyalah tidak adanya rambu-rambu tentang kedalaman air terjun Lemsa, seandainya ada himbauan seperti demikian maka itu kita bisa cegah,” imbuhnya.

Selain itu ia juga meminta agar Dinas terkait untuk segera memperbaiki destinasi wisata tersebut.

“Harapan saya semoga dinas terkait bisa terjun langsung mengunjungi tempat wisata itu dan memperbaikinya karena itu sudah menjadi aset Kabupaten Sinjai,” kunci Syam. (Red/Pensa)

0 Comments