UJARAN.SINJAI – Warga Desa Batu Belerang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai mengeluhkan proses pengerjaan proyek talud yang saat ini dikerjakan di daerahnya. Pasalnya, beberapa bagian dari talud tersebut dinilai mudah hancur akibat dari komposisi adukan semen dan pasir yang dianggap kurang bagus.
Tak hanya talud yang mudah hancur yang disoroti, namun hal lainnya adalah tidak adanya papan proyek pembangunan sebagai penanda proyek talud di Desa Batu Belerang.
Sorotan itu datang dari Ketua Karang Taruna Ere Buru’, Rahmat yang mengatakan, proyek talud di desanya tersebut bagaikan proyek siluman.
“Pengerjaan pembangunan talud yang sudah berjalan hampir 1 bulan, namun tidak ada informasi papan proyek pembangunan. Sejatinya, papan proyek itu sangat penting sebagai informasi proyek pembangunan yang sedang dilaksanakan kepada masyarakat juga sebagai bentuk transparansi anggaran proyek,” kata Rahmat kepada awak media, Minggu (08/11/20).
Senada dengan itu, salah satu warga desa juga mengeluhkan pengerjaan talud tersebut yang terkesan asal-asalan, lantaran komposisi pasir lebih banyak dibanding semen sehingga bagian talud sudah ada yang rapuh meski belum memasuki tahap penyelesaian.
“Sebagai masyarakat Desa Batu Belerang, kami senang dengan adanya proyek talud ini, namun yang kami sayangkan proses pengerjaannya yang tidak sesuai standar, juga informasi proyek pembangunan kita tidak tahu sama sekali sumber anggaran dan penanggung jawabnya,” jelas warga yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan Ujaran masih mencoba mencari informasi kontraktor proyek pembangunan talud tersebut. (Ril/Yani)
0 Comments