Warga Keluhkan Jalan di Bulupoddo

UJARAN.SINJAI – Pekerjaan proyek pengaspalan jalan ruas Sereng – Mallenreng, Desa Duampanuae, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai menjadi perbincangan masyarakat setempat. Pasalnya, pekerjaan yang dilakukan diduga terkesan tidak serius. Hal tersebut dituturkan oleh Gerakan Mahasiswa Bersatu (GERMAB) Sinjai yang melihat beberapa titik rawan yang tidak disertai dengan drainase.

GERMAB Sinjai melalui anggota Bidang Investigasi GERMAB, Ashari mengecam tindakan tersebut dalam hal ini pihak kontraktor dan meminta bertanggung jawab atas fakta lapangan itu.

“Dalam pembuatan sebuah bangunan, tentunya harus mempertimbangkan apa dampak negatifnya bagi penduduk. Namun, realita saat ini masyarakat meronta,” kata Ashari kepada awak media, Kamis (19/11/20).

Pihak GERMAB memprediksi daya tahan jalan yang menghubungkan tiga desa, yakni Duampanuae, Lappacinrana, dan Lamatti Riattang tidak akan bertahan lan dan akan menyusut diguyur hujan.

“Cepat atau lambat pasti akan mengakibatkan kerusakan karena sekuat apapun campuran aspal, jika dibenturkan dengan air pasti akan rontok,” jelasnya.

Agar pihak pelaksana dan pengawas peningkatan jalan, tegas Ashari agar tidak menutup mata atas realita yang terjadi ditengah masyarakat. GERMAB juga meminta agar pihak terkait bertanggung jawab atas keresahan masyarakat.

“Kami meminta siapapun yang terlibat dalam pengerjaan ini agar mendengarkan apa yang menjadi keluhan dari masyarakat, dan segera memperbaiki apa yang membuat masyarakat menjadi resah,” tegasnya.

Proyek pengaspalan ini juga disesalkan oleh masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu masyarakat Duampanuae, Muhammad Saleh Mustafa saat ditemui tin investigasi GERMAB.

Menurut Saleh, kelemahan jalan di kampungnya adalah tidak disertai drainase. Namun, disisi lain ia juga menyampaikan kesyukuran atas perbaikan jalan tersebut.

“Kami sangat bersyukur dengan diperbaikinya jalan yang ada di depan rumah kami, karena hal itu menguntungkan seluruh masyarakat. Namun, kami juga menyayangkan karena tidak adanya drainase yang dibuat. Hal itu jelas merugikan masyarakat sekitar,” imbuhnya.

Semestinya, lanjut Saleh pembangunan jalan harus disertai drainase, namun ia mengaku hampir semua jalan dibangun di desanya tidak memikirkan akan adanya drainase.

“Mestinya setiap pembangunan jalan harus disertai dengan drainase yang baik, karena jika hal itu tidak dilakukan kedepannya pada saat musim hujan jelas rumah kami yang akan terancam, mengingat rumah kami lebih rendah dari jalanan,” tandasnya. (Red/Pensa)

0 Comments