Ketua FMI Jadi Pembicara di Dialog KNPI

Foto : (Kanan) Ketua FMI, Nurhidayatullah B. Cottong

UJARAN.SINJAI – Ketua Fraksi Muda Indonesia (FMI) Nurhidayatullah B. Cottong menjadi narasumber dalam kegiatan dialog yang digelar oleh Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sinjai Barat bertempat di Aula Kantor Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, Minggu (20/12/20).

Dialog bertajuk “Sinjai Youth Forum” kegiatan ini mengangkat tema “Revolusi Pemuda Menuju 2021” yang dihadiri oleh 2 narasumber lainnya, yakni Ketua DPD KNPI Sinjai, Satria Ramli, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sinjai, Aminuddin Zainuddin serta dihadiri oleh OKP yang ada di Kecamatan Sinjai Barat.

Dari pantauan Ujaran, Dayat sapaan akrab Nurhidayatullah B. Cottong mengatakan, pemuda saat ini harus mengambil peran yang jelas, dan konsisten dalam bersikap.

“Menyosong tahun 2021 ini, pemuda harus mengambil peran, dalam artian tidak abu-abu. Pemuda harus mempunyai keterampilan khusus agar mampu memainkan ritme pada setiap dinamika yang dilewati,” katanya.

Ibarat permainan sepak bola, lanjut Dayat yang juga Ketua Gerakan Sinjai Muda (GSM), lapangan telah disiapkan, dan bola telah disiapkan, namun pemain yang akan memenangkan pertandingan itu yang belum ada.

Melihat realita yang terjadi, ia menyampaikan bahwa pemuda saat ini lebih cenderung apatis terhadap sesuatu yang bersinggungan dengan hal yang berbau pemerintah.

“Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan 3 hal penting yang kemudian bisa disinergikan bersama pemerintah khususnya dalam membangun potensi-potensi yang ada di Sinjai Barat yang lebih khusus lagi Turungan Baji.

Yang pertama, jelas Dayat ialah literasi informasi yang sangat penting karena melihat zaman sekarang ini seluruh manusia tidak terlepas dari media sosial.

“Literasi informasi mampu mengubah mindset seseorang, agar kita mampu membandingkan langkah-langkah yang mesti kita lakukan, dan agar keahlian yang kita miliki bisa disinergikan dengan pemerintah,” jelasnya.

Yang kedua adalah berjejaring atau networking sebab manusia tidak lepas dari manusia lainnya atau yang biasa disebut manusia sebagai makhluk sosial.

“Kolaborasi itu sangat penting agar mampu menciptakan ide dan gagasan bersama untuk pemuda yang lebih produktif di masa-masa yang akan datang,” ungkapnya.

Yang ketiga adalah society. Menurutnya, pemuda harus mampu mempertahankan nilai-nilai yang melebur pada masyarakat itu sendiri.

“Khususnya di Kabupaten Sinjai budaya-budaya dan kebiasaan leluhur kita masih tetap eksis. Anak-anak muda harus mampu berbaur dengan budaya-budaya yang ada di masyarakat, menghargai setiap kebiasaan masyarakat,” imbuhnya.

Olehnya itu, diakhir pemaparannya ia menegaskan bahwa pemuda harus mengubah mindsetnya agar dalam menyongsong tahun 2021 yang akan datang, pemuda yang ada di Sinjai mampu bersaing dengan pemuda-pemuda hebat lainnya. secara nasional. (Red/Pensa)

0 Comments