Melalui La Sapi, Bupati ASA Wujudkan Visi Unggul dan Berdaya Saing di Sektor Peternakan

UJARAN.SINJAI – Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) terus mendorong jajarannya untuk menciptakan inovasi guna memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan Sinjai sebagai daerah yang unggul dan berdaya saing sesuai dengan visi yang telah digagasnya.

Salah satu potensi yang menjadi fokus perhatian ASA adalah sektor peternakan. Dimana alumni Fakultas Hukum Trisakti itu ingin menjadikan Sinjai sebagai sentra pengembangan sapi potong di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Sebagai bukti perhatiannya, ASA meluncurkan aplikasi Layanan Selular Peternakan Terintegrasi (La Sapi) di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sinjai sejak awal kepemimpinannya. Tepatnya pada tanggal 19 Desember 2018.

Aplikasi berbasis internet tersebut berfungsi sebagai media komunikasi untuk peternak. Jika ingin mendapatkan penyuluhan peternakan dan kesehatan hewan, cukup klik link “Pelita Senja”, merupakan akronim dari Penyuluhan Digital Sejahterakan Peternak Sinjai.

Peternak langsung diarahkan ke ruang pertemuan dalam jaringan (daring).
Sementara jika ingin berkonsultasi dengan dokter hewan, bisa mengakses link konsultasi via zoom yang telah disediakan dalam aplikasi tersebut.

“Kami terus mendorong agar masyarakat bisa mengetahui keunggulan jika menggeluti usaha peternakan, tentu kita harus mengikuti perkembangan teknologi supaya pesan yang ingin disampaikan cepat dan tepat sasaran,” kata ASA.

Kendati demikian, ASA juga tetap mendorong inovasi La Sapi dengan skema pengiriman pesan singkat (SMS) broadcast ke 15 ribu nomor kontak dengan berbagai kalangan. Baik peternak, pedagang, aparat pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat umum lainnya.

La Sapi ini memiliki tagline “5 Aksi Baper (Bantu Peternak),”. Terdiri dari bantu jual ternak, bantu beli ternak, bantu dapat pelayanan (inseminasi buatan, kartunisasi, asuransi dan pelayanan kesehatan hewan), bantu informasi nanajemen peternakan dan kesehatan hewan, dan bantu penggaduhan ternak.

“Kami anggarkan biaya operasional La Sapi melalui APBD, Ini menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di pelosok desa dan belum bisa mengakses La Sapi berbasis internet, maka kami siapkan La Sapi berbasis SMS, pesan pasti sampai ke pelosok,” jelas ASA.

Oleh karena itu, inovasi cemerlang ini merupakan langkah tepat untuk mendukung upaya ASA dalam mewujudkan Sinjai sebagai kabupaten yang unggul dan berdaya saing.

“Kita memiliki banyak potensi yang unggul dan bisa bersaing dengan daerah lain, terutama Sumber Daya Manusia (SDM), karena itu saya optimis bisa bisa mencapai target Sinjai unggul dan berdaya saing,” kuncinya. (Red/Pensa)

0 Comments