Gubernur Sulsel Rapat Konsolidasi, Vaksinasi di Sulsel Disinggung

UJARAN.MAKASSAR – Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah memimpin rapat konsolidasi dengan Dinas dan Rumah Sakit (RS) dalam mengantisipasi peningkatan pasien Covid-19, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu (03/01/21).

Nurdin mengemukakan, pemerintah akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi Rumah Sakit (RS), baik bagi RS Utama maupun RS penyangga lainnya. Diperlukan juga penambahan hotel karantina, termasuk di kabupaten kota.

“Sebenarnya hotel-hotel kita sama dengan rumah sakit darurat. Karena sudah ada tenaga medis, obat-obatan yang beragam,” jelasnya.

Nurdin menyampaikan, strategi awal saat Covid-19 melanda Sulsel, penanganan pasien dikategorikan antara yang bergejala dan tidak bergejala.

“Dari awal sudah dibagi, yang OTG kita rawat di Hotel Wisata Covid-19. Sementara yang ada komorbid kita masukkan ke Rumah Sakit,” sebutnya.

“Namun, saya lihat terakhir ini, segala yang positif semuanya mengarah ke Rumah Sakit. Makanya perlu edukasi dan sosialisasi kita lebih gencar lagi ditambah strategi kita,” sambung Nurdin Abdullah.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulsel juga menyampaikan bahwa vaksinasi akan dilakukan 14 Januari 2020 di Sulsel dan serentak di Indonesia dan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes).

“Untuk vaksinasi Covid-19 akan dilakukan pada 14 Januari 2021 di Sulsel, ini serentak di Indonesia yang dimulai untuk para tenaga kesehatan kita,” ucap Gubernur Nurdin Abdullah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari menyebutkan, sistem rujukan pasien Covid-19 tengah digodok. Demikian juga memanfaatkan 1.000 tokoh lintas agama mereka didorong untuk mengedukasi masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.

Saat ini, jelasnya, rujukan ke Makassar dalam dua hari terakhir sudah mulai berkurang karena Rumah Sakit kabupaten/kota diaktifkan untuk penanganan Covid-19. Adapun okupansi rumah sakit sebesar 67-68 persen. 

“Penguatan dengan penambahan kapasitas rumah sakit. Ditambahkan tempat tidur dari bantuan Jepang,” ungkapnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulsel, Husni Thamrin menambahkan, pasien Covid-19 yang sementara dirawat di RS dan sudah tanpa gejala namun masih berstatus positif Covid-19, untuk dipindahkan ke hotel Duta Wisata Covid-19. Tujuannya, untuk mengurangi beban RS dan betul-betul merawat yang gejala berat dan kritis.

“Pembukaan hotel masih dibutuhkan untuk menampung yang sudah dinyatakan sembuh dari gejala,” tutupnya. (Red/Pensa)

0 Comments