Putra Asal Sinjai Komandoi Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacong.

UJARAN.JAKARTA – Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu menjadi perhatian publik. Ucapan bela sungkawa berdatangan dimana-mana baik secara langsung maupun yang bertebaran di media sosial.

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air yang terjadi, Sabtu (09/1/21) sore kemarin masih dalam tahap pencarian oleh petugas, baik pihak Basarnas, Polariud, bahkan TNI Angkatan Laut.

Menariknya, peran TNI AL dalam pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air itu dikomandoi oleh seorang putra daerah Kabupaten Sinjai.

Adalah Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacong. Ia merupakan Putra kelahiran 24 September 1964 asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dan lulus di Akademi Militer tahun 1988.

Abdul Rasyid yang merupakan Panglima Komando Armada 1 dalam misi penugasan pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Laki.

Mantan Komandan Lantamal I/Medan ini setidaknya mengerahkan 10 Kapal Republik Indonesia (KRI) dalam pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air sejak, Sabtu (9/1/21) malam kemarin. Bahkan tim penyelam TNI AL juga diterjunkan dalam proses pencarian. Pun tak ketinggalan kapal spesialis pencarian di bawah air dikerahkan.

Saat ini, Abdul Rasyid Kacong menjabat Komando Armada I sejak tanggal 27 Juli 2020. Berikut beberapa jabatan yang pernah diemban Putra Daerah Sinjai ini :
1. Komandan Kolat Armabar
2. Asops Pangkolinlamil (2012)
3. Sahli C Ops Pangarmbar
4. Komandan Guskamlabar (2014)
5. Staf Khusus Kasal (2015)
6. Wakapuspen TNI (2016)
7. Kadisopslatal[1] (2017)
8. Komandan Lantamal I/Medan (2019)
9. Panglima Komando Lintas Laut Militer (2020).

Sekedar diketahui, Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak terbang untuk rute Jakarta-Pontianak. Dikutip dari laman Flightradar24.com, pesawat Sriwijaya Air lepas landas dari Bandata Soekarno-Hatta sekira pukul 14.36 WIB.

Namun dinyatakan hilang kontak setelah empat menit di atas udara atau setelah lepas landas di Jakarta. (Red/Pensa)

0 Comments