UJARAN.MAKASSAR – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT UNHAS), Dian Permatasari beberapa waktu lalu membuat geger pengguna medsos. Pasalnya, dia melalui akun Instagram pribadinya mengkritik pemberitaan Tribun Timur berjudul “Kedapatan Tidak Pakai Masker’ di Gowa, Mahasiswa Unhas Tidak Adaji Orang Mati karena Covid”.
Diunggah dalam postingan story’ Instagramnya, ia menyampaikan bahwa Tribun Timur tidak sepantasnya memberitakan hal yang tidak benar atau hoaks.
“Saya sangat dirugikan dengan berita ini. Untuk semua jurnalis di Indonesia terutama Tribun Timur Kabupaten Gowa atau Makassar saya harap kalau buat berita itu jangan menyebarluaskan hoaks di dalamnya,” kata akun @_dianpermatasari, Sabtu (6/2/21) kemarin dalam unggahan storynya.
“Untuk penulis, saya harap bapak komentari Instagram saya ini dan bapak jawab sekarang bapak dapat berita dan tulis berita dari mana bahwa kami pernah mengatakan hal seperti itu?,” sambungnya.
Di insta storynya sempat juga, dia membeberkan kronologi kejadian tentang pemeriksaan masker di Kabupaten Gowa itu.
“Kami singgah saat ada pendisiplinan, kami sedang makan bekal, saat saya singgah saya menggunakan masker dan saya bilang pak tadi lepas masker karena makan, terus bapaknya bilang bukti kalian kalau makan dimana,” ujarnya.
Kemudian diungkap, ia lalu memperlihatkan makanannya kepada petugas pendisiplinan prokes yang tadi dimakannnya.
“Seharusnya kalau makan maskernya diturunin saja di dagu, terus saya bilang pelajaran yang pernah saya dengar dan saya baca kalau masker itu tidak boleh diturunin ke dagu makanya saya simpan di tas samping saya,” jelasnya.
Namun, dijelaskan oleh akun @_dianpermatasari dalam unggahannya bahwa petugas pendisiplinan tersebut tetap ngotot untuk menurunkan masker ke dagu saja saat makan.
Ia kemudian dimintai denda senilai Rp 100 ribu, namun tidak disanggupi, kemudian petugas mengarahka untuk melakukan Swab Tes.
“Datang petugas yang lain kalau Swab barangnya harus disimpan, saya tanya disimpan dimana Bu? terus nanti kalau saya mau ambil dimana? dia bilang harus ke Kantor Satpol PP. Intinya merumitkan gitulah,” tuturnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat merekam hal itu, namun dihalangi oleh petugas.
“Pada saat kami ingin merekam petugasnya lagi bilang itu yang merekam ambil hpnya, terus hp saya diambil petugas dan videonya dihapus,” bebernya.
Namun dari informasi yang dihimpun Ujaran, klarifikasi dari pemberitaan dengan judul “Kedapatan Tidak Pakai Masker di Gowa, Mahasiswa Unhas: Tidak Adaji Orang Mati karena Covid” tersebut telah diterbitkan.
Dian Permatasari pun mengungkapkan dalam unggahan selanjutnya telah mendatangi kantor Tribun Timur dan bertemu langsung dengan Pimpinan serta penulis berita tersebut.
“Itu tidak benar. Bahkan kemarin kami menawarkan diri untuk diswab. Tabe bu pak kalau begitu diswab saja,” kata Dian saat mendatangi Kantor Tribun Timur, Sabtu (6/2/21) seperti dikutip makassar.tribunnews.com.
Dia juga meminta maaf kepada Tribun Timur lantaran telah mengeluarkan statement bahwa semua isi berita yang telah diberitakan pada judul ‘Kedapatan Tidak Pakai Masker di Gowa, Mahasiswa Unhas: Tidak Adaji Orang Mati karena Covid’ itu hoax.
“Kami meminta maaf kepada Tribun Timur karena kita telah mengeluarkan statement bahwa semua yang diberitakan Tribun Timur hoax,” ujarnya, dikutip makassar.tribunnews.com. (red/pensa)
0 Comments