UJARAN.GOWA – Pemilihan Imam di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu menuai kontroversi dan penolakan oleh masyarakat. Pasalnya, yang mencalonkan sebagai imam di Kelurahan Tamarunang itu turut diikuti oleh orang luar (pendatang).
Dari informasi yang dihimpun, pendatang yang mencalonkan sebagai Imam di Kelurahan Tamarunang itu dianggap tidak layak. Bahkan, respon masyarakat terlihat dengan lahirnya penandatanganan petisi penolakan.
Diungkap salah satu masyarakat, pemilihan imam kelurahan harusnya dilakukan secara demokrasi yang melibatkan seluruh masyarakat Kelurahan Tamarunang.
“Undangan pemilihan hanya diketahui oleh segelintir orang saja dan saya curiga Kepala Kelurahan dan Kepala Kecamatan bermain dalam pemilihan imam Kelurahan Tamarunang lantaran kedekatan emosional terhadap salah satu kandidat imam kelurahan,” kata masyarakat Tamarunang yang enggan disebutkan namanya, Jumat (19/2/21).
Dipertegasnya “Jika hal itu terbukti maka kami akan melakukan aksi demonstrasi karena bagaimana mau menjadi imam mengurus lembaga kepemudaan saja gagal apatalagi mau mengurus ummat,” kuncinya. (red/pensa)
0 Comments