Ketua PB NU Sebut Salafi dan Wahabi Akses Teroris

Foto: Ketua PB NU, KH. Said Aqil Siradj

UJARAN.JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Said Aqil Siradj angkat bicara soal radikalisme dan terorisme yang terjadi di Indonesia. Dia mengatakan, untuk menghabiskan jaringan teroris dan radikal mesti dilakukan secara menyeluruh.

Kata Aqil bahwa benih-benih terorisme berasal dari ajaran Wahabi. Ia mengatakan bahwa inti ajaran Wahabisme bukan terorisme, namun kata Aqil dari paham Wahabi muncul bibit-bibit teroris.

“Kalau sudah Wahabi, ini musyrik, ini musyrik, ini bidah, ini enggak boleh, ini sesat, ini dhalal, ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu step lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh,” kata Said Aqil saat membuka webinar Mencegah Radikalisme & Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial dilansir Ujaran, Rabu (31/3/21).

Tak hanya Wahabi, lanjut Aqil, ajaran Salafi juga menjadi pintu masuk terorisme. Sebab, Wahabi maupun Salafi sama-sama mengajarkan apa pun yang tidak sama dengan zaman Rasulullah SAW, maka termasuk sesat.

“Walaupun mereka naik mobil sih, bukan naik unta. Tapi apapun yang kita lakukan, kalau tak seperti Rasulullah, katanya bidah. Kalau bidah berarti sesat. Kalau sesat berarti neraka,” tutur Pria kelahira Juli 1953 itu.

“Setiap barang yang baru, yang tidak ada di zaman Rasulullah bidah. Setiap bidah, sesat, bisa masuk neraka. Ajaran seperti ini pintu masuk untuk menjadi terorisme, menghalalkan darah sesama orang,” tutupnya. (red/pensa)

0 Comments