OPINI: KKB Berulah Lagi, Solusi Belum Lagi Berubah

Penulis: Nurhidayanti (Tenaga Pendidik)

UJARAN.OPINI – Sampai kapan KKB ini berhenti berulah? Ini merupakan pertanyaan yang sulit terjawab, bahkan sepertinya menjadi hal yang ilusif untuk segera berakhir. Untuk kesekian kalinya Kelompok Kriminal Bersenjata disingkat KKB berulah lagi. KKB melakukan penyanderaan dengan mengancam pilot agar pesawat Susi Air tidak membawa penumpang dari aparat TNI-Polri. Dalam melancarkan aksinya, KKB tidak segan melukai warga sipil maupun aparat keamanan. (Kompas.com, 23/03/2021).

Seharusnya pemerintah bertindak tegas sebab ketidaktegasan ini juga membuat kelompok separatis semakin beringas dan berbahaya. Buktinya belum pernah alfa aksi teror yang dilakukan KKB setiap tahunnya. Ditahun 2019 saja catatan kriminal KKB di Papua selama setahun itu membunuh 26 orang dan memperkosa tenaga medis. (Kompas.com 21/03/2019). Tahun sebelumnya yaitu di 2018 masih ingat pemberitaan dimedia sebanyak 31 pekerja proyek jembatan dijalur trans Papua ditembak mati oleh KKB.

Begitupun tahun-tahun setelahnya malah semakin beringas sudah melebihi tindakan terorisme. Tahun 2020 nama Goliat Tabuni cukup dikenal karena sederet aksi teror yang pernah dilakukannya. Selain membunuh banyak aparat TNI dan Polri, warga sipil bernama Yunus Sani ditembak mati sekaligus dimutilasi olehnya. Sangat mengerikan. Sampai sekarang 2021 belum berhenti tindakan keji yang dilakukan KKB. Pada awal Februari, salah seorang warga sipil Papua merupakan pendatang dari Makassar juga menjadi korban penembakan KKB.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, Senin (8/2/2021). “Selain aksi teror kepada warga sipil dan aparat keamanan, KKB juga mengintimidasi pejabat Pemda setempat untuk mendapatkan uang.” Natalis mengatakan bahwa dirinya dan seluruh PNS sering didatangi KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi. Belum lagi hal yang memalukan adalah di tanah yang dipenuhi emas dan sumber kekayaan alam lainnya malah mirisnya masyarakat di Papua hidup miskin, pendidikan rendah, kesehatan tak memadai.

Mereka seperti tamu di rumah sendiri. Yang menikmati kekayaan alamnya hanya asing dan para pemodal yang datang memprivatisasi. Diperparah dengan kehadiran KKB memperpanjang umur masalah negeri ini. Aksi teror KKB ini sangat meresahkan warga masyarakat khususnya di Papua. Masa iya negara belum juga bisa menghentikannya. Begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi negeri kita ini hampir semua lini kehidupan, dari politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, pergaulan, hukum, sosial, budaya sampai agama semua bermasalah.

Namun, solusi yang diambil selalu saja bermuara pada ideologi yang sama, yakni sekuler kapitalisme. Kenapa kita sebagai seorang muslim yang mayoritas tidak berfikir setidaknya mencoba dulu beralih ke ideologi yang lain. Karena ideologi komunis sudah gagal total terbukti tidak mampu mensejahterakan masyarakat setelah Uni Soviet bubar. Tersisa satu ideologi yang belum kita coba terapkan yakni Islam. Bagi penduduk mayoritas Islam di Indonesia tentu hal yang wajar jika meyakini bahwa hanya Islam sebagai sistem dan aturan yang mampu menuntaskan segala permasalahan umat.

Sebagaimana Allah tegaskan dalam firman- Nya “Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS.Al-Maidah :50). Tuhan yakni Allah sebagai pencipta lebih tau kebutuhan ciptaannya atas seluruh permasalahan negara hari ini. Olehnya itu kembalilah pada solusi Islam. Wallahu’alam.

0 Comments