Dialog Serial Ramadhan HMI Syariah dan Hukum Kupas Isu Radikalisme

Foto: Kabid PTKP HMI Cabang Gowa Raya, Muh Aswin saat menjadi pembicara dalam dialog serial Ramadhan HMI Komisariat Syariah dan Hukum Cabang Gowa Raya.

UJARAN.GOWA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Syariah dan Hukum Cabang Gowa Raya Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) menggelar dialog serial Ramadhan di Warkop Mau Co, Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, Rabu (28/4/21).

Kegiatan dialog serial Ramadhan ini mengangkat tema “Respon Pemuda Terhadap Ancaman Radikalisme dalam Mencegah Kemungkaran Sosial”.

Dalam dialog ini, dihadiri oleh empat narasumber, diantaranya, Kasi A. Intelejen Kejaksaan Tinggi Sulsel, Zulmar Adhy Surya, Kapolres Gowa yang diwakili oleh KBO Intel Polres Gowa, Iptu Joko Sudiro, Ps Intel Kodim 1409 Gowa, Kapten Inf Rudi Sitaba, dan Kabid PTKP HMI Cabang Gowa Raya, Muh Aswin.

Dalam pemaparannya, KBO Intel Polres Gowa, Iptu Joko Sudiro tak menampik bahwa isu radikalisme merupakan ancaman nyata bagi generasi muda saat ini.

“Ini ancaman nyata bagi generasi muda, olehnya itu keberadaan pemuda diharapkan mampu hidup berdampingan dengan sesama lainnya karena kehidupan kita diwarnai perbedaan,” kata Iptu Joko.

Selain itu, lanjut KBO Intel Polres Gowa ini, pemuda juga diharapkan mampu menciptakan kehidupan yang harmonis dan meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama.

“Jawabannya tegas, bahwa isu radikalisme mesti dijawab dengan pemaknaan secara mendalam tentang nilai-nilai Pancasila,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi A. Intelejen Kejati Sulsel, Zulmar Adhy Surya menjelaskan bahwa pihaknya yang menaungi bidang radikal di Kejati Sulsel telah melakukan upaya-upaya untuk mencounter tindakan-tindakan yang dapat mengganggu kestabilan negara.

“Pada intinya, bicara soal pencegahan radikalisme adalah berbicara soal kesadaran masing-masing pribadi manusia untuk mencegah dengan semaksimal mungkin,” tegasnya.

Senada dengan itu, Ps. Intelejen Kodim 1409 Gowa, Rudi Sitaba menuturkan bahwa pihak TNI utamanya Kodim 1409 Gowa siap mendukung langkah apapun yang menyangkut ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan.

“Kami tetap mengacu kepada Undang-undang nomor 34 tahun 2004 yang dimana isinya tentang tugas TNI adalah me jaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Poinnya adalah jelas TNI akan menjadi garda terdepan dalam menjaga pertahanan negara,” tuturnya.

Mengambil contoh kasus Gereja Katedral, Rudi Sitaba mengaku bahwa pemahaman pelaku teroris beberapa waktu lalu di Kota Makassar itu merupakan pemahaman radikal yang salah baik di mata agama maupun negara itu sendiri.

“Kalau bicara radikal sebenarnya baik jika berbicara soal pengetahuan-pengetahuan, kritikan-kritikan, namun jika itu berbicara soal ancaman terhadap bangsa maka pemahaman radikal seperti itu pemahaman yang salah,” ucapnya.

Selaku pembicara terakhir, Kabid PTKP HMI Cabang Gowa Raya, Muh Aswin menegaskan pemuda dalam hal ini kader HMI akan selalu menjadi garda terdepan dalam memusuhi dan mencegah ancaman terhadap kestabilan negara.

“Kita ketahui bersama, di Kota Makassar ini paham Radikalisme suatu paham yang sangat berkembang pesat, maka dari itu kader HMI akan menjadi garda terdepan memerangi hal itu,” tegas Aswin.

Dirinya juga mengaku bahwa pemuda saat ini dimanfaatkan oleh segelintir orang atau kelompok untuk berpikir secara radikal dan bertindak secara radikal ekstrem guna mengancam keutuhan bangsa dan NKRI. (red/pensa)

0 Comments