Sebanyak 44 Aksi Pengeboman Terjadi di Indonesia, ini Daftarnya!

Foto: Pengeboman oleh teroris (ilst/google)

UJARAN.JAKARTA – Aksi terorisme di Indonesia bukan menjadi hal yang tak biasa lagi. Pasalnya, beberapa kasus belakangan ini kian menjadi sorotan publik.

Adalah yang baru ini, kasus pengeboman di Gereja Katedral, Kota Makassar yang dilakukan oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulay (JAD). Juga kejadian penyerangan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes) yang dilakukan oleh seorang perempuan.

Berikut Ujaran merangkum beberapa aksi teror yang telah terjadi di Indonesia:

1. Peristiwa Garuda Indonesia pada pada tahun 1981

Kejadian ini sering disebut sebagai peristiwa Woyla. Sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari Palembang ke Medan pada Penerbangan dengan pesawat DC-9 Woyla berangkat dari Jakarta pada pukul 8 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan sampai pada pukul 10.55.

Naasnya saat dalam penerbangan pesawat tersebut dibajak oleh 5 orang teroris yang menyamar sebagai penumpang. Mereka bersenjata senapan mesin dan granat, dan mengaku sebagai anggota Komando Jihad. Dalam kejadian itu, kru pesawat tewas, satu tentara komando tewas, dan tiga teroris tewas.

2. Bom Candi Borobudur 1985

Kejadian ini merupakan peristiwa pengeboman peninggalan bersejarah Candi Borobudur dari zaman Dinasti Syailendra yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada hari Senin 21 Januari 1985.

Peristiwa terorisme ini adalah peristiwa terorisme bermotif jihad kedua yang menimpa Indonesia setelah pembajakan pesawat Garuda DC 9 Woyla oleh anggota Komando Jihad pada tahun 1981

Kejadian ini menghancurkan sembilan stupa pada candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut. Otak peristiwa pengeboman ini disebut sebagai “Ibrahim” alias Mohammad Jawad alias “Kresna” yang oleh kepolisian penyidik peristiwa pengeboman ini disebut sebagai dalang pengeboman.

3. Bom pada tahun 2000

– Bom Kedubes Filipina pada tahun 2000

Terjadi di Kedutaan Besar Filipina, Jakarta, Indonesia pada 1 Agustus 2000. Bom meledak dari sebuah mobil dan motor yang diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina, Menteng, Jakarta Pusat

Pelaku dalam aksi ini disebutkan yakni Abdul Jabar bin Ahmad Kandai yang divonis penjara 30 tahun), Fatur Rahman Al-Ghozi dan Edi Setiono terluka. dua orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina Leonides T Caday.

– Bom Kedubes Malaysia, 27 Agustus 2000. Granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa.

– Bom Bursa Efek Jakarta, 13 September 2000. Ledakan mengguncang lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan.

– Bom malam Natal, 24 Desember 2000. Serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa kota di Indonesia, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak.

4. Bom pada tahun 2001

– Bom Gereja Santa Anna dan HKBP Jatiwaringin

Bom Gereja Santa Anna dan HKBP Jatiwaringin adalah peristiwa ledakan bom di Gereja Santa Anna Duren Sawit dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jatiwaringin di Komplek Kodam Jaya – Jatiwaringin, di Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, pada hari Minggu, 22 Juli 2001.

Pada saat hampir bersamaan sekitar pukul 07.00, bom juga meledak di lapangan parkir Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jatiwaringin.

– Bom Plaza Atrium adalah peristiwa ledakan bom di Plaza Atrium, Senen, Jakarta, pada 1 Agustus 2001, sekitar pukul 20.00 WIB. Ledakan keras itu terjadi pelataran Atrium Senen, dekat dengan lokasi Pizza Hut.

Pelaku dalam kejadian itu adalah Edi Setyono alias Abbas dan Taufik bin Abdul Halim yang divonis hukuman mati, sedangkan Abbas diturunkan vonis menjadi hukuman seumur hidup. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan itu, namun korban yang terluka sebanyak enam orang.

– Bom restoran KFC, Makassar, 12 Oktober 2001. Ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit, dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor MLC Life cabang – Makassar tidak meledak.

– Bom sekolah Australia, Jakarta, 6 November 2001. Bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten, Jakarta.

5. Bom pada tahun 2002

– Bom tahun baru

Aksi ini merupakan serangkaian peristiwa ledakan bom pada tanggal awal tahun 2002. Di Jakarta, bom granat yang digunakan dalam peristiwa tersebut meledak di depan rumah makan di daerah Jakarta Selatan pada pukul 3.30 WIB.

Sedangkan di Palu, Sulawesi Tengah terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.

– Bom Bali 2002

Kejadian ini merupakan rangkaian peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy’s Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan.

Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.

Adapun pelaku utama dalam kejadian ini disebutkan ialah Ali Gufron alias Mukhlas, Ali Imron, Amrozi, Imam Samudra, Hambali, Azhari Husin, Dulmatin, dan Zulkarnaen. Adapun tersangka-tersangka lainnya berhasil diringkus di tempat yang berbeda, ada pula yang tewas saat dilakukan penyergapan.

– Bom restoran McDonald’s, Makassar, 5 Desember 2002. Bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald’s Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka

6. Bom pada tahun 2003

– Bom Kompleks Mabes Polri, Jakarta, 3 Februari 2003, Bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Tidak ada korban jiwa.

– Bom Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 27 April 2003. Bom meledak dii area publik di terminal 2F, bandar udara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. 2 orang luka berat dan 8 lainnya luka sedang dan ringan.

– Bom JW Marriott, 5 Agustus 2003. Bom menghancurkan sebagian Hotel JW Marriott. Sebanyak 11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami luka.

7. Bom pada tahun 2004

– Bom Palopo adalah peristiwa ledakan bom di Kafe Bukit Sampoddo Indah di Kecamatan Wara, Kabupaten Luwu, Palopo, Sulawesi, pada 10 Januari 2004 pukul 23.00 WITA.

Adapun korban jiwa dalam kejadian ini sebanyak empat 4 orang.

– Bom Kedubes Australia, 9 September 2004. Ledakan besar terjadi di depan Kedutaan Besar Australia. 5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Ledakan juga mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI.

– Ledakan bom di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Desember 2004.

8. Bom pada tahun 2005

– Dua Bom meledak di Ambon pada 21 Maret 2005

– Bom Tentena, 28 Mei 2005. 22 orang tewas.

– Bom Pamulang, Tangerang, 8 Juni 2005. Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban jiwa.

– Bom Bali, 1 Oktober 2005. Bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA’s Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.

– Bom Pasar Palu, 31 Desember 2005. Bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah yang menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.

9. Bom pada tahun 2009

– Bom Jakarta, 17 Juli 2009. Dua ledakan dahsyat terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.50 WIB

Peristiwa bom bunuh diri tersebut menewaskan 9 orang korban dan melukai lebih dari 50 orang lainnya, baik warga Indonesia maupun warga asing.

10. Bom pada tahun 2011

– Pada 15 Maret hingga 17 Maret 2011 terjadi Teror bom buku di Jakarta kepada tokoh dari berbagai latar belakang dengan mengirimkan paket buku berisi bom. Teror bom buku dimulai pada 15 Maret 2011 yang ditujukan kepada tokoh Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla.

– Bom Cirebon, 15 April 2011. Ledakan bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon saat Salat Jumat yang menewaskan pelaku dan melukai 25 orang lainnya.

– Bom Gading Serpong, 22 April 2011. Rencana bom yang menargetkan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang Selatan, Banten dan diletakkan di jalur pipa gas, namun berhasil digagalkan pihak Kepolisian RI.

– Bom Solo, 25 September 2011. Ledakan bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah usai kebaktian dan jemaat keluar dari gereja. Satu orang pelaku bom bunuh diri tewas dan 28 lainnya terluka.

11. Bom Solo, 19 Agustus 2012. Granat meledak di Pospam Gladak, Solo, Jawa Tengah. Ledakan ini mengakibatkan kerusakan kursi di Pospam Gladak.

12. Bom Polres Poso 2013, 9 Juni 2013 dengan target personel polisi yang sedang apel pagi. Bom meledak di depan Masjid Mapolres Poso, Sulawesi Tengah. 1 orang petugas bangunan terluka di tangan sebelah kiri, sementara pelaku bom bunuh diri tewas di tempat.

13. Bom pada tahun 2016

– Bom dan baku tembak Jakarta, 14 Januari 2016. Ledakan dan baku tembak di sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

– Pada tanggal 5 Juli 2016, ledakan bom bunuh diri meledak di halaman Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta, Surakarta, Jawa Tengah. 1 pelaku tewas dan 1 petugas kepolisian luka-luka.

– Pada 28 Agustus 2016, sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansur, Kota Medan, Sumatera Utara. Pelaku mengalami luka bakar, sedangkan seorang pastor mengalami luka ringan.

– Pada 13 November 2016, sebuah bom molotov meledak di depan Gereja Oikumene Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Empat anak-anak terluka dan satu korban di antaranya meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.

– Pada 14 November 2016, sebuah bom molotov meledak di Vihara Budi Dharma, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

14. Bom pada tahun 2017

– Bom Bandung, 27 Februari 2017, sebuah bom panci meledak di Taman Pandawa Cicendo, Bandung. Pelaku diketahui bernama Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam (41) yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) jaringan Bandung Raya.

– Bom Jakarta, 24 Mei 2017, sebuah bom panci meledak di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Menewaskan 3 polisi dan 2 pelaku dan melukai 14 orang.

15. Bom pada tahun 2018

– Bom Surabaya, 13-14 Mei 2018. Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan lainnya terluka setelah serangkaian pengeboman bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Pada malam harinya, sebuah bom meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur. Keesokan harinya, sebuah bom meledak di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, pada 14 Mei 2018, pukul 08.50 WIB.

Semua pelaku yang melakukan rentetan teror bom di Surabaya dan Sidoarjo ini merupakan anggota dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

– Serangan Mapolda Riau, 16 Mei 2018, Mapolda Riau diserang oleh kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Setidaknya, satu orang polisi gugur, dua orang polisi luka-luka, dan dua jurnalis luka-luka. Empat orang teroris tewas tertembak, sedangkan satu orang teroris yang berperan sebagai pengemudi mobil melarikan diri.

– Pada 5 Juli 2018, tiga bom meledak di sebuah rumah di Desa Pogar di Bangil di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, melukai anak pelaku, Pemilik bom kabur, tapi istrinya ditangkap polisi.

16. Bom pada tahun 2019

– Bom Sibolga sebuah teror bom yang terjadi pada Selasa, 12 Maret 2019 sore hingga Rabu, 13 Maret 2019 dini hari. Kejadian ini terjadi di Jalan Cendrawasih, Pancuran Bambu, Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatra Utara

– Pengeboman Medan 2019 adalah serangan bom bunuh diri terjadi di halamam Markas Kepolisian Resor Kota Besar Medan, Sumatra Utara, 13 November 2019, pagi hari pukul 08:45 WIB, saat polisi baru saja selesai apel dan banyak warga yang hendak mengurus SKCK. Pelaku tewas seketika di lokasi kejadian.

17. Bom bunuh diri di Makassar, 28 Maret 2021. peristiwa ledakan bom dengan sasaran rumah ibadah yang menewaskan 2 pelaku di Gereja Katedral Makassar. Semua pelaku merupakan anggota dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

Sementara itu, pihak kepolisian dalam kurung waktu dua tahun belakangan ini berhasil mengamankan terduga teroris sebanyak 1.073 orang di Indonesia

Hal itu disampaikan Juru Bicara Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti mengatakan bahwa dari keseluruhan yang ditangkap, ada beberapa yang dilepas karena kurang bukti. Namun demikian, dia tak dapat merinci data pelepasan tersebut.

“”Operasi penangkapan teroris oleh Densus 88 dalam kurun waktu 2018 hingga saat ini telah mampu menangkap 1.073 pelaku teror,” kata Poengky dilansir Ujaran dari CNNIndonesia.

Penulis: A. Wahyu Pratama Hasbi (Pensa)

0 Comments