Menteri Pertanian Buka Sertifikasi Kompetensi THL-TBPP

Foto proses pelaksanaan pembukaan kegiatan Sertifikasi Kompetensi THL-TBPP.

UJARAN.GOWA – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) membuka kegiatan Sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kabupaten Gowa, Senin (02/08/21).

Dalam sambutannya, Syahrul Yasin Limpo mengaku mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya THL-TBPP memiliki peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pertanian di Indonesia.

“Saya apresiasi sertifikasi kompetensi penyuluh pertanian ini. Bagaimana pertanian bisa baik salah satu penentu utamanya adalah penyuluh. Kalian itu penting banget. Adalah kopassusnya Kementerian Pertanian,” ujarnya.

Selain itu, Syahrul mengatakan bahwa pertanian tidak boleh berhenti karena ini menyangkut kelangsungan hidup seluruh rakyat Indonesia.

“Tidak ada yang tahu kapan berhenti pandemi Covid-19 ini. Dan yang pasti tidak boleh berhenti dalam situasi pandemi Covid-19 dan dalam situasi apapun adalah pertanian. Kita bisa berlindung dari pandemi ini di dalam rumah tapi kita tidak bisa bertahan kalau tidak ada makanan,” lanjutnya.

Ia juga menyebutkan bahwa Pertanian merupakan salah satu lapangan kerja dan sebagai obat di masa pandemi Covid-19 ini. Menurutnya pertanian ini adalah sumber nutrisi bagi tubuh.

“Pertanian juga sesuatu yang berkaitan dengan aspek sosial kemasyarakatan. Hanya pertanian yang baik yang bisa saling tolong menolong, misalnya saling memberi beras dan pertanian mengundang aspek pemerintahan karena kalau mau rakyat aman damai dan teratur penuhi pertanian berarti penuh makanannya,” katanya.

Syahrul juga mengatakan bahwa ia berharap kepada seluruh THL-TBPP untuk terus melakukan pendampingan kepada para Petani agar hasil pertanian meningkat khususnya di masa Pandemi Covid-19 ini.

“Penyuluh itu pendamping Petani, sumber informasi Petani, jadi jika penyuluh banyakan di Kota dari pada di Desa maka rusak ini, karena penyuluh harusnya di Desa membimbing petani, penyuluh adalah komunikator, penyuluh itu integrator, penyuluh adalah motivator, penyuluh adalah organisator, penyuluh adalah dinamisator. Ini terus saya pantau,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi dalam laporannya mengatakan bahwa melalui kegiatan Sertifikasi kompetensi tersebut, diharapkan dapat melahirkan penyuluh pertanian yang kompeten.

“Melalui kegiatan sertifikasi kompetensi ini diharapkan dapat melahirkan penyuluh pertanian yang kompeten, profesional dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya,” tuturnya.

Selain itu, Dedi berharap kegiatan tersebut mampu menjadikan Penyuluh Pertanian yang bisa bekerja cepat, cermat dan akurat.

“Kami berharap kegiatan ini mampu menjadikan Penyuluh Pertanian yang bisa bekerja cepat, cermat, akurat, memiliki target yang jelas, mampu bekerja sama, taat aturan, serta memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perubahan yang dinamis. Sertifikasi adalah proses akhir dari pelatihan pelatihan peningkatan kapasitas tersebut. Jadi sertifikasi itu dalah bukti bahwa THL-TBPP yang Insyah Allah dalam beberapa hari ini akan mengikuti sertifikasi adalah kompeten sebagai penyuluh pertanian di lapangan,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Gowa, Sugeng Priyanto dan Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Hj. Suhriati.

Penulis : Kasmir

0 Comments