UJARAN.SINJAI – Aksi Unjuk Rasa Jilid II Aliansi Mahasiswa UMSi berakhir ricuh antara peserta aksi dengan aparat keamanan hingga mengakibatkan salah seorang peserta aksi tidak sadarkan diri (pingsan), Jum’at (31/12/2021).
Mengenai adanya kejadian tindak kekerasan dari aparat kepolisian dan satpol PP hingga salah satu peserta aksi pingsan membuat Sekretaris Umum Wilayah FL2MI (Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia) Wilayah Sulawesi sekaligus Ketua MPM IAIM Sinjai, Haerul geram dan menyatakan sikap mengutuk keras tindak kekerasan yang terjadi kepada peserta aksi
“Maka dengan ini kami mengutuk keras dan sangat menyayangkan kepada aparat kepolisian atas tindak kekerasan yang terjadi kepada peserta aksi dan hal ini sudah menyalahi aturan undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang aparat Negara RI sebagai aparat pemelihara keamanan negara dan lebih di sayangkan sekali adanya salah satu aparat meneriakkan kata kasar “telaso” (Anak yang tidak punya ibu, Red: bahasa makassar) yg terlontar kepada peserta aksi,” ujar Haerul.
“Kami mengutuk keras atas kejadian yang tak di inginkan ini dan akan menyebar luaskan ke forum FL2MI atas mosi tidak percaya terhadap DPRD Kabupaten Sinjai dan menggiring ke kasus nasional,” unkapnya
Saat di konfirmasi peserta aksi yang sempat pingsan adalah Ihsan Akbar, Ketum DPM UMSi hal tersebut bermula pada saat baku gesek terhadap aparat penegak hukum, hingga kata-kata kasar terlontar dari aparat “Telaso” (Anak yang tidak punya ibu, Red: bahasa Makassar) membuat peserta aksi makin meronta untuk menerobos masuk ke ruang RDP dengan dasar bahsawasnya sudah ada perjanjian dengan bukti berita acara yang sudah di tanda tangani sendiri oleh Ketua BK (Musawwir, DPRD Kabupaten Sinjai)
Sementara itu Ketua Umum Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UMSi, Ihsan Akbar saat dimintai keterangan mengatakan bahwa sesuai dengan perjanjian sebelumnya hari ini kami di undang rapat namun sampai turun aksi tidak ada sepucuk undangan yang kami terima
“Kami meminta untuk masuk menemui Anggota DPR dalam hal ini Ketua BK yang sebelumnya telah berjanji secara administrasi bahwa hari ini kami di undang untuk rapat. Namun nyatanya sampai kami turun aksi tidak ada sepucuk undangan apapun yg kami terima, maka dari itu kami berinisiatif menemui ketua BK yang menyalahi komitmen yang dia sudah tanda tangani sendiri,” ujar Ihsan
“Namun aparat dalam hal ini anggota kepolisian dan satpol PP mendorong. Bahkan ada yang sempat teriak “telaso” (Anak yang tidak punya ibu, Red: bahasa Makassar) kepada mahasiswa peserta aksi,” ungkapnya. (Red/Acc)
0 Comments