UJARAN.GOWA – Akibat curah hujan tinggi, longsor terjadi di lima titik di Desa Lonjoboko, Kabupaten Gowa, Rabu (21/02/2022).
Curah hujan tinggi dan terus menerus sejak hari minggu, 20 Februari 2022 sesuai prediksi BMKG akan terjadi beberapa hari kedepan dan menghimbau agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi-potensi yang di sebabkan curah hujan yang tinggi
Hal ini sesuai prediksi dengan meningkatnya curah hujan secara terus menerus beberapa di daerah di Kabupaten Gowa terkena dampak, termasuk di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.
Menurut keterangan Sekretaris desa lonjoboko, Abdul Muin, sejak hari minggu terakhir hujan lebat sebabkan longsor di lima titik dan sebagian besar terjadi di bahu jalan pasca konstruksi pelebaran Jalan Poros Malino dan sebagian lainya akibatkan kerusakan irigasi warga karena luapan sungai jeneberang, melihat hal demikian TRIPIDES lebih tingkatkan kesiagaan.
Berikut titik longsor yang terjadi di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Gowa;
- Longsor pada bahu jalan di borong sapiri Dusun Bontole
- Longsor pada bahu jalan di Dusun Tombongi
- Longsor dilapangan sepakbola Kunyika Dusun Galesong
- Rusaknya hulu irigasi di Dusun Galesong yang mengairi persawahan di Dusun Galesong sampai dusun Kampung Beru
- banjir badan Jalan Poros Malino di Dusun Tombongi
Berikut Astina Rustam selaku Kepala Seksi kesajehteraan Desa Lonjoboko menuturkan bahwa hal ini harus jadi fokus pemerintah untuk mengantisipasi potensi bencana di Kabupaten Gowa
“Hal ini seharusnya jadi fokus pemerintah untuk lebih masif mengantisipasi potensi-potensi bencana yang terjadi di Kabupaten Gowa, apa lagi sebagian besar longsor terjadi tak hanya karena curah hujan yang tinggi, juga disebabkan kerentanan pinggiran bahu jalan pasca konstruksi pelebaran jalan poros malino khususnya di Desa Lonjoboko, dengan demikian dampak yang terjadi selain menghambat aktifitas warga, juga berbahaya bagi pengendara karena kerentanan longsor,” ujarnya (Red/Acc)
0 Comments