UJARAN.GOWA – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) tidak ingin serta-merta menerima isu aksi Unjuk Rasa (Unras) yang diangkat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) lantaran Dema UINAM menilai landasan dari isu yang diangkat oleh BEM SI tersebut tidak kuat.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dema UINAM, Wahyuni Alang saat diwawancarai oleh wartawan Ujaran.co.id di Lokasi Konsolidasi puluhan BEM se-Kota Makassar, Area Parkir Meelo Cofe & Resto, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu.
“Kan ada rapat koordinasi dari atas (BEM SI) juga mau adakan ini tapi kita tidak bisa langsung menerima dari isu nasional itu,” ujarnya, Kamis malam (07/04/22).
Ia juga mengatakan bahwa isu tersebut akan dirapatkan pada konsolidasi BEM se-Kota Makassar.
“Makanya di rapat koordinasi itu mereka kembalikan lagi ke internal UINAM, mau bagaimana. Kalau memang layak baru diterima atau kita buat anu saja, gerakan lain dengan isu yang berbeda. Karena kita sudah rapat internal juga kebanyakan mereka (Internal UINAM) tidak menerima persoalan isu itu karena momentum ki. Maunya yang memang dirasakan masyarakat,” tuturnya.
Wahyuni juga mengatakan bahwa isu yang tercantum dalam pamflet undangan konsolidasi BEM se-Kota Makassar yang disebar oleh Dema UINAM hanya untuk memantik.
“Isu yang dicantumkan itu cuma untuk memantik teman-teman (agar menghadiri konsolidasi),” katanya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan alasan Dema UINAM tidak langsung menerima isu yang diangkat oleh BEM SI. Dengan tegas Sekretaris Dema UINAM itu mengatakan bahwa isu yang diangkat oleh BEM SI tidak kuat.
“Karena hasil kesepakatan kami, itumi dulu hasil nasional nanti di forum yang olahki (isu diangkat atau tidak). Karena dilihat dari BEM SI ini juga kan bermasalah, ada kayak kemarin apa itu di’ masalahnya? Tidak bisaki serta-merta mau ikut mereka karena ndak kuatki landasannya. Ndak kuatki landasannya kenapa mau angkat ini, Ndak kuatki,” jelasnya. (Red/K.A)
0 Comments