Lika-liku Poros Sapaya - Malakaji Berujung Pupus Ditangan Janji Pemprov dan DPRD Sulsel

Foto: Warga bergotong royong melakukan perbaikan jalan Poros Sapaya – Malakaji dengan menggunakan dana swadaya masyarakat.

UJARAN.GOWA – Pembangunan infrastruktur dalam hal ini jalan menjadi hal yang sangat vital di tengah masyarakat. Salah satunya dalam pembangunan infrastruktur jalan Poros Sapaya – Malakaji Kabupaten Gowa.

Pasalnya, pembangunan jalan di Poros Sapaya – Malakaji Kabupaten Gowa yang seharusnya diakomodir oleh Pemerintah Sulawesi Selatan tidak menemui titik temu.

Hal tersebut terlihat dalam beberapa kali aksi demonstrasi oleh Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Dataran Tinggi Gowa yang dilakukan tak kunjung direspon oleh Pemprov Sulsel hingga saat ini.

Adalah tuntutan perbaikan jalan Poros Sapaya – Malakaji Kabupaten Gowa menjadi tuntutan aliansi tersebut namun tak kunjung ditindaklanjuti oleh Pemprov Sulsel.

Akibatnya, dengan dana swadaya masyarakat dengan inisiatif sendiri melakukan perbaikan jalan dengan mengecor jalan Poros Sapaya – Malakaji.

Menanggapi hal tersebut, Jendral Lapangan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Dataran Tinggi Gowa, Razak Usman menegaskan bahwa Pemprov Sulsel dalam hal ini pihak terkait tidak memperlihatkan kepeduliannya sebagai pelayan masyarakat.

“Kami sudah beberapa kali turun demontrasi, bahkan sempat melakukan RDP dengan DPRD Sulsel. Katanya akan dilakukan perbaikan tapi hingga saat ini tidak ada sama sekali langkah solutif dari Pemprov Sulsel bahkan hari ini masyarakat sudah jenuh melihat kondisi jalan sehingga berinisiatif melakukan perbaikan sendiri dengan dana swadaya masyarakat,” kata Razak kepada media, Minggu (5/6/2022).

Kita lihat kondisi Jalan Poros Sapaya – Malakaji, lanjut Razak sapaan akrabnya, sudah sangat parah, rawan terjadi kecelakaan. Menurutnya kepedulian Pemerintah seharusnya diuji bukan malah tutup mata dan tuli terkait persoalan tersebut.

“Sebenarnya apa yang pemerintah pikirkan? mereka tahu sendiri tentang kondisi jalan di Sapaya – Malakaji, tapi tak melakukan langkah solutif dan prioritas terkait kondisi jalan yang ada di daerah kami, seharusnya ini jadi perhatian bukan malah seolah buta dan tuli dengan persoalan ini karena faktanya kita ketahui bersama kerusakan parah jalan poros tersebut harus menjadi prioritas utama dalam peningkatan infrastruktur sehingga masyarakat dapat menikmati fasilitas umum,” ucapnya.

“Jalan poros Sapaya-Malakaji merupakan suatu jalan yang menghubungkan Kabupaten Gowa dengan Jeneponto dan Bantaeng. Sehingga provinsi mempunyai wewenang dan harus bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebu dan yang paling perlu diketahui bahwasanya jalan tersebut adalah satu-satunya jalan yang dilalui oleh masyarakat dataran tinggi di Gowa terkhusus di 4 kecamatan yakni Tompobulu, Bontolempangan, Biringbulu dan Bungaya,” tambahnya.

Razak menegaskan bahwa mosi tidak percaya kepada Pemerintah Sulawesi Selatan dan DPRD Sulsel atas kinerja dan perhatian kepada masyarakat dataran tinggi Gowa.

“Kepercayaan ini pupus seketika, janji ketika bertemu pihak terkait hanya sekedar pertemuan formalitas, soal tidak lanjut dihiraukan layaknya orang buta dan tuli dalam melihat fakta pembangunan. Kami masyarakat dataran tinggi tegaskan tidak percaya pada Pemprov Sulsel dan DPRD Sulsel,” tegas Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar itu.

“DPRD Sulsel jangan sekali-kali menginjakkan kaki di dataran tinggi Gowa Klau berbicara atas peduli rakyat sementara jalan poros Sapaya-Malakaji saja susah untuk diperbaiki,” kunci Razak. (Red/Pensa)

0 Comments