UJARAN.SINJAI - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sinjai menuai sorotan dan kritikan, Salah satunya datang dari Gerakan Sinjai Muda (GSM), Nurhidayatullah B. Cottong menilai kinerja Syamsul Alam selama menjabat kepala dinas Perikanan kabupaten Sinjai dianggap tidak memberikan kontribusi besar terhadap sektor perikanan kabupaten Sinjai.
Bukan tanpa alasan, menurutnya salah satu contoh selain minimnya anggaran yang bersumber dari pusat maupun Provinsi juga minimnya capaian target PAD dari dinas perikanan.
Lebih jauh Yayat Sapaan akrabnya menjelaskan sektor perikanan adalah salah satu potensi sumber daya yang menjadi andalan di kabupaten sinjai, tetapi SDM yang mengurusi hal itu tidak mumpuni alias tidak becus sehingga pengelolaan sektor tersebut menjadi hampa.
“Kadis yang dalam hal ini pimpinan yang harusnya menjadi lokomotif peningkatan produksi dan PAD di sektor perikanan kami nilai tidak memiliki inovasi, cenderung hanya 3D. Apa itu ? dalam tongkrongan disebut (diam, duduk, dongo),” ujarnya. Jumat (15/12/23).
Lebih jauh, yayat mendeskripsikan kenapa kami menilai seperti itu karena program-program yang sekarang hanya merupakan seremoni belaka, juga beberapa bantuan untuk masyarakat masih merupakan program yang di buat dan diusahakan oleh kepala dinas sebelumnya.
“Semenjak Syamsul Alam menjabat, kami mendapatkan info, bahwa salah satu contoh kecilnya saja, untuk tahun depan 2024 bahwa kabupaten Sinjai minim mendapatkan sama sekali DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah pusat, maupun bantuan Provinsi, padahal menilik dari beberapa kepala dinas sebelumnya kabupaten Sinjai selalu dapat, artinya apa?,” Tanyanya.
Jika sebelumnya atau tahun ini beberapa kelompok nelayan di masyarakat mendapatkan bantuan, untuk tahun depan Bahwa di mungkin tidak adanya kegiatan yang sifatnya memberikan bantuan untuk masyarakat nelayan, baik itu misal bibit perikanan, sarana prasarana perikanan, bantuan alat produksi dan alat tangkap zonk alias kosong, sehingga ini mungkin menjadi sejarah terburuk dinas perikanan sinjai di bawah kepemimpinan Syamsul Alam.
“Untuk itu kami meminta secara tegas, kepada Pj Bupati, bapak TR Fahsul Falah untuk mengevaluasi, bila perlu mencopotnya dari jabatan Kadis. Karena ini menjadi preseden buruk bagi pemerintahan di kabupaten Sinjai di bawah kepemimpinan Pj. Bupati Bapak TR Fahsul Falah sendiri karena bawahan yang di anggap tidak berkompeten,” ujarnya.
Yayat menguraikan bahwa apa yang kami sebutkan di atas adalah salah satu dari sekian banyak indikator buruknya kinerja seorang Syamsul Alam dari sekian banyak data dan informasi yang kami peroleh dengan investigasi, kami siap memberikan dan membongkar sejumlah data dan informasi terkait capaian kinerja Kadis Perikanan dari sejumlah banyak sekali data yang kami miliki sebagai indikator riil jika diminta oleh Pj. Bupati Sinjai saat ini.
“Sehingga apa yang kami sampaikan ini bukanlah opini tetapi tentu berbasis argument dan data, tentu juga menjadi warning bagi satuan perangkat kerja daerah lainnya untuk meningkat kinerja,”Kunci Aktivis Muda tersebut. (Red/ril).
0 Comments