Genoa 2-2 Inter Milan: Drama di Luigi Ferraris Junior, Messias Gagalkan Kemenangan Nerazzurri

  

Momen perayaan gol Marcus Thuram dalam laga pekan pertama Liga Italia 2024-2025 antara Genoa vs Inter di Stadion Luigi Ferraris, 17 Agustus 2024.

UJARAN, BOLA -Malam itu, di bawah langit gelap yang menaungi Stadion Luigi Ferraris, Genoa dan Inter Milan bersiap untuk membuka lembaran baru Serie A 2024-2025. Suara riuh para pendukung menggema, seakan memberi semangat pada kedua kesebelasan yang akan berlaga di pekan pertama ini. Sang juara bertahan, Inter Milan, datang dengan penuh kepercayaan diri, sementara tuan rumah Genoa siap memberikan perlawanan sengit.

Sejak peluit pertama dibunyikan, aroma persaingan sudah terasa kental. Kedua tim saling melancarkan serangan, tapi justru Genoa yang lebih dulu membuat publik bergemuruh. Pada menit ke-20, Alessandro Vogliacco, bek muda Genoa, menjadi pahlawan yang tidak terduga. Sebuah tendangan bebas menciptakan kekacauan di kotak penalti Inter. Mattia Bani melompat lebih tinggi dari siapa pun dan menyundul bola, namun hanya mengenai mistar gawang. Bola liar yang terpantul langsung disambar oleh Vogliacco. Dengan sekali sentuh, bola bersarang di gawang Inter yang dikawal Yann Sommer, membawa Genoa unggul 1-0.

Namun, Inter tidak tinggal diam. Tim asuhan Simone Inzaghi itu cepat merespons dengan menunjukkan mental juara mereka. Sepuluh menit berselang, Marcus Thuram, striker yang baru direkrut musim ini, mengubah kedudukan menjadi 1-1. Umpan silang akurat dari Nicolo Barella disambut dengan tandukan keras oleh Thuram, membuat kiper Genoa, Pierluigi Gollini, tak berdaya.

Babak pertama pun terus berlangsung dengan tensi yang tinggi. Pada menit ke-39, drama terjadi ketika wasit Ermanno Feliciani menunjuk titik putih untuk Inter setelah Thuram dijatuhkan oleh Milan Badelj di kotak penalti. Tapi, VAR menjadi penentu. Setelah meninjau ulang, Feliciani mencabut keputusannya dan membatalkan penalti tersebut, membuat skor tetap imbang 1-1 hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Inter kembali tampil menyerang. Pada menit ke-52, Federico Dimarco berhasil menjebol gawang Genoa setelah menerima umpan dari Matteo Darmian. Namun, kegembiraan itu tak berlangsung lama. Gol tersebut dianulir karena Darmian terlebih dahulu berada dalam posisi offside.

Pertandingan semakin memanas. Genoa, yang sebelumnya tampak puas dengan hasil imbang, mulai mengendurkan pertahanannya. Inzaghi melihat ini sebagai peluang. Pada menit ke-75, ia membuat keputusan berani dengan memasukkan Mehdi Taremi, menggantikan Hakan Calhanoglu. Keputusan ini terbukti jitu.

Hanya tujuh menit setelah masuk, Taremi langsung terlibat dalam proses terciptanya gol kedua Inter. Sebuah serangan cepat dilancarkan, Taremi menarik perhatian para bek Genoa, menciptakan ruang bagi Davide Frattesi untuk mengirim umpan matang kepada Thuram. Dengan tenang, Thuram menaklukkan Gollini untuk kedua kalinya, membawa Inter unggul 2-1 pada menit ke-82.

Ketika kemenangan tampak sudah di depan mata, Luigi Ferraris menjadi saksi dari drama yang tak terduga. Pada menit ke-90+4, Genoa mendapatkan penalti setelah wasit menilai Yann Bisseck melakukan handball di dalam kotak penalti. Junior Messias, mantan pemain AC Milan, maju sebagai eksekutor. 

Sommer berhasil menepis tendangan penalti Messias, tetapi bola muntah kembali jatuh di kakinya. Tanpa membuang waktu, Messias menyambar bola dan menuntaskannya dengan sempurna, menciptakan gol penyeimbang di menit ke-90+5.

Wasit Feliciani meniup peluit panjang, menandakan akhir dari pertandingan yang penuh drama ini. Inter Milan, sang juara bertahan, harus puas dengan hasil imbang 2-2 melawan Genoa di laga pembuka mereka. Bagi Genoa, hasil ini adalah sebuah pencapaian luar biasa, sementara bagi Inter, ini menjadi pengingat bahwa mempertahankan gelar tidak akan mudah. Liga baru saja dimulai, dan perjalanan panjang telah menunggu. (jj)

0 Comments