Mahasiswa Sinjai di Makassar Dukung Program 1.000 Cendekiawan, Muzayyin Arif Sebut Strategi Membangun SDM Unggul di Sinjai


Mahasiswa Sinjai di Makassar dan Muzayyin Arif

UJARAN, Makassar - Dukungan terhadap Muzayyin Arif, calon Bupati Sinjai, semakin menguat seiring dengan apresiasi yang diberikan oleh kalangan pemuda dan mahasiswa Sinjai terhadap rencana Program 1.000 Cendekiawan. Rencana ambisius ini, yang bertujuan untuk mencetak generasi intelektual unggul di Kabupaten Sinjai, dipandang sebagai langkah strategis untuk memajukan daerah dalam jangka panjang.


Pada Rabu (14/8/2024), sejumlah mahasiswa dan pemuda Sinjai berkumpul dalam sebuah pertemuan silaturahmi dengan Muzayyin Arif di Makassar. Dalam suasana yang penuh semangat dan optimisme, mereka menyampaikan apresiasi dan keyakinan mereka terhadap program yang diusung oleh Muzayyin Arif. Fazrinul, seorang alumni Universitas Negeri Makassar, menyatakan bahwa Muzayyin Arif memiliki rekam jejak yang kuat di dunia pendidikan, sehingga program tersebut bukan sekadar janji politik belaka.


“Pak Muzayyin ini tidak hanya berjanji, tapi kami yakin sudah menyiapkan roadmapnya. Apalagi memang track record beliau banyak memberikan kontribusi di dunia pendidikan sehingga tidak sulit baginya merealisasikan janji itu,” ujar Fazrinul dengan penuh keyakinan. 


Lebih lanjut, Fazrinul menambahkan bahwa program 1.000 Cendekiawan ini mencerminkan visi Muzayyin Arif yang jauh melampaui periode kepemimpinan lima tahun. 


“Banyak calon kepala daerah yang bisa berjanji akan memperhatikan SDM daerah, tapi nyatanya mereka sulit merealisasikan sebab berinvestasi di dunia pendidikan hasilnya tidak kelihatan hari ini. Pak Muzayyin menyiapkan generasi unggul di masa mendatang dan kami yakin akan terealisasi karena bukan hanya hari ini beliau urusi pendidikan,” tambahnya.


Program 1.000 Cendekiawan yang diusung Muzayyin Arif, bersama pasangannya Andi Ikhsan Hamid dalam kontestasi Pilkada, dikenal dengan akronim "Maiki", merupakan salah satu terobosan yang mereka tawarkan untuk masa depan Sinjai. Program beasiswa ini dirancang dengan konsep yang berbeda dari beasiswa pada umumnya. Jika biasanya beasiswa ditujukan untuk siswa yang tidak mampu secara finansial, program ini justru berfokus pada siswa-siswi yang memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni.


“Mampu dalam artian mampu dari sisi kapasitas intelektual. Mereka yang berprestasi dan juga berbakat pantas mendapatkan apresiasi dan bantuan dari pemerintah daerah,” jelas Muzayyin Arif pada Selasa, 13 Agustus 2024. 


Muzayyin Arif yang dikenal sebagai seorang praktisi pendidikan, menjelaskan bahwa program ini akan mirip dengan ajang pencarian bakat. Tim khusus akan diturunkan ke desa-desa di seluruh Kabupaten Sinjai untuk menjaring anak-anak yang memenuhi kriteria. 


“Saya membayangkan paling tidak ada 10 orang dari setiap desa yang akan terjaring,” imbuh Muzayyin, seraya menekankan pentingnya menjangkau talenta-talenta muda dari seluruh pelosok daerah.


Kiprah Muzayyin Arif di dunia pendidikan telah teruji. Mulai dari menjadi direktur sekolah bertaraf internasional Sekolah Insan Cendekia Madani di Serpong, hingga memimpin Pesantren Darul Istiqamah dan mendirikan Sekolah Putri Darul Istiqamah yang kini menjadi sekolah referensi Google pertama di kawasan timur Indonesia. Pengalaman ini membuatnya lebih dari siap untuk mewujudkan program 1.000 Cendekiawan di Sinjai.


Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dan pemuda dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sinjai. Dialog dan silaturahmi yang berlangsung menjadi ajang bagi Muzayyin Arif untuk mendengar langsung masukan dan aspirasi dari generasi muda Sinjai, memperkuat komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang unggul di daerah tersebut.


Dalam politik, sebuah visi yang besar membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, dan dalam hal ini, pemuda dan mahasiswa Sinjai tampaknya telah memberikan sinyal positif bahwa mereka siap menjadi bagian dari perjalanan besar menuju Sinjai yang lebih maju di bawah kepemimpinan Muzayyin Arif. (jj)

0 Comments