Menyulut Asa di Hari Kemerdekaan: Ketika PLN Tunjukkan Harapan Lewat Listrik Gratis di Jeneponto

Jajaran Manajemen PLN UID Sulselrabar bersama Pemerintah Kabupaten Jeneponto tengah menyalakan secara simbolis Muntu Rewa, penerima manfaat Light Up The Dream di Kabupaten Jeneponto.


UJARAN, Jeneponto, 21 Agustus 2024 – Tepat pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, di sebuah desa kecil di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, sebuah impian sederhana akhirnya terwujud. Bukan sekadar upacara atau kemeriahan bendera yang mengibarkan semangat nasionalisme, tetapi sebuah perubahan nyata yang dirasakan oleh 60 keluarga kurang mampu. 


PT PLN (Persero), melalui program kepedulian sosial Light Up The Dream, menyala di hati warga dengan memberikan akses listrik secara gratis kepada mereka yang selama ini hanya bisa meminjam cahaya dari tetangga.


Muntu Rewa, seorang marbot masjid yang hidup dengan penghasilan pas-pasan, adalah salah satu penerima manfaat dari program ini. Baginya, mimpi untuk memiliki sambungan listrik sendiri terasa seperti mimpi di siang bolong. Namun, di hari yang penuh makna ini, impian itu menjadi kenyataan. 


"Terima kasih kepada pegawai PLN atas bantuan listrik gratis ini," ujarnya dengan mata yang berbinar. "Sebelumnya saya menyalur listrik dari tetangga. Sekarang, dengan adanya meteran kWh sendiri, saya bisa menikmati listrik dengan lebih leluasa. Semoga hal ini bermanfaat bagi kehidupan keluarga kami.” ucapnya.


Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jeneponto, Saripuddin, juga tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. Dalam sambutannya, ia memuji niat tulus pegawai PLN yang tidak hanya melistriki rumah-rumah, tetapi juga menghidupkan harapan di hati masyarakat. 


"Kami bersyukur atas bantuan PLN di Kabupaten Jeneponto. Semoga masyarakat dapat merasakan manfaat positif dari kehadiran listrik ini dan dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya," katanya.


Di sisi lain, Budiono, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), menjelaskan bahwa Hari Kemerdekaan ini dijadikan momen oleh PLN untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Baginya, energi yang berkeadilan bukan hanya kata-kata kosong, tetapi sebuah komitmen untuk merangkul mereka yang paling membutuhkan.


"Listrik tidak hanya berfungsi sebagai penerang, tetapi juga berperan dalam peningkatan ekonomi. Dengan adanya listrik, anak-anak dapat belajar lebih baik karena listrik merupakan kebutuhan pokok," tegas Budiono saat melakukan penyalaan listrik simbolis di Kabupaten Jeneponto. Bagi Budiono dan timnya, inisiatif ini bukanlah akhir, tetapi awal dari upaya berkelanjutan untuk menyalakan harapan di seluruh pelosok negeri.


Selain sambungan listrik, PLN melalui Yayasan Baitul Maal juga membagikan 30 paket sembako kepada masyarakat sekitar. Bantuan ini menjadi pengingat bahwa dalam terang listrik yang baru, ada kepedulian dan kasih sayang yang mengalir dari satu warga ke warga lainnya, mewujudkan semangat gotong royong yang menjadi fondasi bangsa ini.


Mimpi Muntu dan puluhan warga lainnya kini telah menyala. Di tengah perayaan kemerdekaan, PLN tidak hanya menyalakan listrik, tetapi juga semangat untuk masa depan yang lebih cerah. Hari ini, di Jeneponto, cahaya baru telah terbit, membawa harapan yang lebih besar bagi mereka yang selama ini hidup dalam gelap. (jj)

0 Comments