Santunan di Tengah Perayaan, PJ Sekda Kota Makassar Pimpin Penghormatan ke Pekerja yang Gugur di Hari Kemerdekaan

Firman Hamid Pagarra, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Makassar

UJARAN, Makassar —  Sabtu sore di Anjungan City Of Makassar, saat bendera merah putih yang berkibar megah mulai diturunkan, ada suasana yang lebih khidmat dari biasanya. Di tengah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, Kota Makassar tak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga memberikan penghormatan mendalam kepada mereka yang telah bekerja keras hingga akhir hayat.

Firman Hamid Pagarra, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Makassar, berdiri di tengah panggung, didampingi oleh para pejabat BPJS Ketenagakerjaan. Di tangannya, ia memegang amplop yang di dalamnya bukan sekadar uang, tetapi simbol dukungan dan penghargaan dari pemerintah kota kepada sepuluh ahli waris yang telah kehilangan orang terkasih.

Masing-masing ahli waris menerima santunan Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp 42 juta. Bukan jumlah yang besar, namun cukup untuk membantu mereka yang ditinggalkan untuk menata kembali hidup mereka. Santunan ini diserahkan sesaat sebelum upacara penurunan bendera merah putih, seolah menegaskan bahwa di hari yang merayakan kemerdekaan bangsa, Makassar tak melupakan mereka yang telah berjuang di kehidupan sehari-hari.

Firman, dalam pidatonya, menyampaikan bahwa pemberian santunan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata dari komitmen Pemkot Makassar untuk melindungi warganya. Program ini, yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar, menunjukkan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam segala situasi.

"Ternyata ada kurang lebih sepuluh yang sudah meninggal, maka hari ini kita serahkan. Satu sudah terbayarkan sementara sisanya masih dalam proses pencairan. Paling lambat, Senin," ujar Firman, menegaskan bahwa setiap hak warga akan dipenuhi dengan segera.

Momen penyerahan santunan ini bukanlah kebetulan. Dipilih untuk dirangkaikan dengan peringatan HUT RI ke-79, karena program jaminan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi warganya. Di balik upacara dan perayaan, ada tugas besar yang terus berjalan, yaitu memastikan setiap warga Makassar merasa aman dan terlindungi.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Makassar, I Nyoman Hari, turut memberikan pandangan mengenai pentingnya program ini. Dengan total kepesertaan mencapai 150 ribu orang di Kota Makassar, BPJSTK memastikan bahwa mereka yang tergabung dalam program ini, dari pekerja formal hingga pedagang kecil, terlindungi dengan baik. Sebanyak 35 ribu dari mereka telah terdaftar dalam jaminan yang disediakan oleh Pemkot Makassar, yang meliputi Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja.

Dalam momen yang penuh makna ini, Nyoman berharap bahwa program BPJSTK bisa terus berkembang, memberikan perlindungan yang lebih luas dan lebih baik bagi setiap peserta, terutama mereka yang bekerja di sektor informal.

"Mudah-mudahan keberadaan kami dapat memberikan kontribusi yang lebih baik untuk para ahli waris peserta BPJSTK ke depannya," ujarnya, menutup pidato dengan harapan besar.

Di hari yang merayakan kemerdekaan bangsa, Makassar telah menunjukkan bahwa kemerdekaan sejati juga berarti melindungi dan menghargai setiap warga, terutama mereka yang telah bekerja keras namun kini telah tiada. Momen ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap perayaan, ada tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap orang yang telah berkontribusi untuk kota ini, bahkan setelah mereka pergi, tetap mendapatkan tempat dalam hati kita. (jj)

0 Comments