Matahari belum terlalu tinggi ketika Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, melangkah keluar dari lapangan tenis Karebosi. Jumat pagi itu, 16 Agustus 2024 |
UJARAN, Makassar - Matahari belum terlalu tinggi ketika Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, melangkah keluar dari lapangan tenis Karebosi. Jumat pagi itu, 16 Agustus 2024, suasana masih segar dengan semangat para peserta Kejuaraan Nasional Tenis Piala Gubernur Sulsel yang baru saja dibuka oleh PELTI Sulsel. Namun, di balik senyumnya yang khas, Danny membawa kabar yang langsung mengundang perhatian.
"Nanti kita buat Wali Kota Cup tahun depan. Kita buat antar kecamatan," ucapnya tegas. Sebuah janji yang langsung disambut dengan antusiasme oleh mereka yang hadir, terutama para atlet muda yang melihat peluang baru untuk mengukir prestasi.
Danny tidak sekadar melempar wacana. Di hadapan Pj Gubernur Sulsel yang turut hadir, ia langsung mengarahkan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar untuk mulai menganggarkan event yang akan menjadi ajang persaingan sehat antar kecamatan ini. Baginya, Wali Kota Cup bukan sekadar pertandingan olahraga, melainkan sebuah upaya strategis untuk menyalurkan energi anak muda Sulsel yang begitu melimpah.
"Besarnya energi itu mesti disalurkan, salah satunya melalui olahraga tenis," jelas Danny. Ia bahkan sempat berseloroh, bahwa energi itu bukan hanya berasal dari semangat muda, tetapi juga dari makanan khas Sulsel yang kaya akan protein. Sebuah pernyataan yang disambut tawa hangat, namun penuh makna.
Danny menyadari bahwa untuk membangun sebuah generasi yang kuat, diperlukan lebih dari sekadar fasilitas fisik. Olahraga, menurutnya, adalah sarana penting untuk membentuk karakter dan semangat kompetitif yang sehat. Janji untuk menggelar Wali Kota Cup tahun depan adalah bagian dari komitmennya untuk memastikan bahwa semangat itu terus hidup dan berkembang di Makassar.
"Insyaallah kita buat ini berjenjang, antar kecamatan," tambahnya, menegaskan bahwa turnamen ini akan menjadi ajang yang terstruktur dan berkelanjutan, bukan sekadar event sekali jalan.
Sebagai seorang yang memiliki latar belakang pendidikan arsitektur, Danny tidak hanya berbicara soal kompetisi. Ia juga memikirkan infrastruktur yang mendukung. Di akhir sambutannya, Danny memberikan kabar gembira bagi para pecinta tenis di Makassar: tahun depan, lapangan tenis indoor akan menjadi bagian dari Makassar Core City Arena, atau yang lebih dikenal dengan nama Macca.
Sebuah fasilitas yang dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan olahraga, tetapi juga untuk menjadi pusat kegiatan yang mengakomodir berbagai bakat dan potensi generasi muda Makassar.
"Sebagai olahragawan dan pengurus olahraga, kami sangat respect bahwa fasilitas kota dimanfaatkan dengan baik untuk menyalurkan bakat anak-anak muda," ungkap Danny dengan penuh kebanggaan.
Karebosi yang pagi itu menjadi saksi pernyataan Danny, seakan ikut mengamini semangat yang ia bawa. Di antara pantulan bola dan gemuruh langkah, ada janji yang diucapkan, ada harapan yang disemai. Dan jika semua berjalan sesuai rencana, tahun depan, Makassar akan menyaksikan lahirnya juara-juara baru yang tidak hanya tangguh di lapangan, tetapi juga kuat dalam semangat dan karakter. (jj)
0 Comments