Pleno AMPI Berakhir Ricuh, Mosi Tidak Percaya ke Ketua Umum Jerry Sambuaga


Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) yang digelar di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Ahad (15/9), berakhir dengan kericuhan. 

UJARAN, Jakarta - Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) yang digelar di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Ahad (15/9), berakhir dengan kericuhan. 


Agenda pleno tersebut gagal mencapai kesepakatan terkait permintaan klarifikasi atas dugaan pelanggaran amoral dan tata kelola organisasi yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal AMPI, Ahmad Andi Bahri.


Wakil Ketua Umum AMPI, Omar Syarif, menjelaskan bahwa sejak awal sidang sudah berjalan dengan alot. Ia menuding Sekjen dan Ketua Organisasi berupaya menggunakan tenaga keamanan tak dikenal untuk mengintimidasi para peserta pleno. 


“Ini jelas bentuk intimidasi agar pleno tidak berjalan dengan lancar,” ujar Omar.


Sidang pleno tersebut digelar lantaran beredar isu mengenai perbuatan amoral yang diduga dilakukan oleh Sekjen AMPI, serta kesalahan fatal dalam pengelolaan organisasi. 


Menurut Omar, salah satu sumber ketegangan dalam sidang adalah dukungan Ketua Umum AMPI, Jerry Sambuaga, kepada Sekjen, yang dianggapnya mengabaikan kepentingan kader-kader AMPI, terutama kader perempuan.


Kericuhan memuncak pada malam hari ketika Jerry Sambuaga tetap bersikeras menolak permintaan untuk memberhentikan Sekjen Ahmad Andi Bahri dari jabatannya. 


"Ketua Umum seharusnya berpihak pada korban, bukan kepada pelaku," kata Azura, Ketua DPP AMPI.


Dengan situasi yang semakin tidak terkendali dan deadlock, sejumlah kader akhirnya memutuskan untuk mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum Jerry Sambuaga. Selain itu, pleno juga memutuskan untuk memberhentikan Sekjen Ahmad Andi Bahri dari jabatannya.


Pihak AMPI menyatakan bahwa hasil pleno ini akan segera dilaporkan kepada Dewan Pembina DPP AMPI, yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, guna mendapatkan tindak lanjut yang lebih tegas. (jj)

0 Comments