Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menghadiri Rapat Kerja perdana bersama Komisi X DPR RI, yang digelar di Jakarta pada Rabu (6/11). |
UJARAN, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menghadiri Rapat Kerja perdana bersama Komisi X DPR RI, yang digelar di Jakarta pada Rabu (6/11). Dalam rapat ini, Mendikdasmen memaparkan visi kementerian untuk menciptakan pendidikan berkualitas dan merata di seluruh Indonesia, di samping enam program prioritas yang akan menjadi fokus utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Di awal presentasi, Mendikdasmen menyampaikan semangat dan slogan Kemendikdasmen, “Mencerdaskan dan Memajukan Bangsa,” yang diambil dari amanat UUD 1945 dan sering disampaikan oleh Presiden Prabowo. Abdul Mu'ti juga menegaskan bahwa visi utama Kemendikdasmen adalah “pendidikan bermutu untuk semua,” sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Program prioritas pertama yang dipaparkan Abdul Mu'ti adalah Penguatan Pendidikan Karakter. Program ini meliputi pelatihan guru bimbingan konseling (BK) dan pendidikan nilai, pengangkatan guru BK, serta penanaman karakter pada anak-anak Indonesia melalui kegiatan bimbingan karakter dan makan siang bergizi di sekolah.
Program kedua adalah Wajib Belajar 13 Tahun, yang bertujuan untuk memperluas kesempatan pendidikan di masyarakat. Program ini mencakup inisiatif seperti rumah belajar, pendidikan jarak jauh, dan PAUD, serta melibatkan relawan untuk mendukung pendidikan di daerah terpencil.
Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru menjadi program prioritas ketiga. Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa peningkatan pendidikan guru minimal hingga Diploma IV atau Strata Satu (D-IV/S-1) serta sertifikasi dan pelatihan kompetensi guru adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah.
Program prioritas keempat mencakup Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi, termasuk pendidikan STEM sejak dini dan pengembangan sekolah unggulan. Mendikdasmen menambahkan bahwa pihaknya juga akan memperkuat pendidikan vokasi, kejuruan, dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan siswa.
Program Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana di sekolah menjadi prioritas kelima, yang mencakup renovasi sekolah agar lebih layak untuk kegiatan belajar mengajar. Terakhir, ada program Pembangunan Bahasa dan Sastra untuk memartabatkan bahasa negara, melindungi bahasa daerah, dan mempromosikan bahasa Indonesia secara internasional.
Dalam sesi pengantar, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan dukungan penuh Komisi X terhadap program-program Kemendikdasmen. Ia juga menyinggung mengenai tantangan dalam alokasi anggaran pendidikan di beberapa daerah yang masih belum memenuhi belanja wajib minimal 20 persen dari APBD sesuai amanat konstitusi.
Sementara itu, anggota Komisi X, Sofyan Tan, menyampaikan harapan agar satuan biaya Program Indonesia Pintar (PIP) untuk SD dan SMP dapat ditingkatkan. Menurutnya, anggaran bagi siswa SD dan SMP sudah lama tidak mengalami kenaikan, meski untuk SMA dan SMK sudah mengalami penyesuaian.
Dengan komitmen Komisi X DPR RI, pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan dalam sektor pendidikan.
0 Comments