UJARAN, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi data hisab dan rukyat hilal untuk penentuan awal bulan Jumadilakhir 1446 Hijriyah. Data ini penting bagi umat Islam untuk menentukan awal bulan Hijriyah, yang juga berdampak pada pelaksanaan ibadah terkait, seperti awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. BMKG menyediakan data astronomis yang lengkap, termasuk informasi hilal dan data lainnya yang mendukung kegiatan rukyat hilal di Indonesia.
Dalam rilisnya, BMKG menjelaskan bahwa pengamatan hilal kali ini akan melibatkan perhitungan posisi hilal berdasarkan metode hisab, yang dihitung pada waktu Matahari terbenam, serta observasi langsung melalui rukyat. BMKG akan melaksanakan rukyat hilal di 37 titik lokasi pengamatan di seluruh Indonesia, yang dapat diikuti secara live streaming di kanal resmi BMKG, https://hilal.bmkg.go.id/. Data yang diberikan BMKG meliputi beberapa informasi penting yang digunakan untuk keperluan rukyat dan hisab.
Untuk penentuan awal bulan Jumadilakhir 1446 H, data yang disediakan meliputi waktu konjungsi (ijtima’) dan waktu terbenam Matahari, peta ketinggian hilal, peta elongasi, serta peta umur bulan. Selain itu, BMKG juga menyertakan peta lag dan fraksi iluminasi Bulan, yang semuanya menjadi acuan ilmiah dalam observasi hilal yang akan dilakukan. Data ini akan membantu Kementerian Agama dan pihak terkait dalam menentukan awal bulan dengan metode ilmiah dan akurat.
BMKG juga menginformasikan potensi pengaruh objek astronomis lain yang bisa mempengaruhi hasil observasi hilal. Keberadaan benda langit seperti planet atau bintang yang terlihat dekat dengan hilal bisa menjadi faktor yang mengacaukan pengamatan hilal. Oleh karena itu, BMKG menyertakan informasi mengenai objek astronomis lainnya yang relevan untuk meningkatkan keakuratan dalam pemantauan hilal.
Selain data hilal dan faktor-faktor astronomis lain, BMKG menyediakan data posisi hilal saat Matahari terbenam di berbagai kota besar di Indonesia. Informasi ini memungkinkan pemantauan hilal secara spesifik di lokasi tertentu sehingga hasil observasi dapat lebih akurat dan sesuai dengan kondisi setempat. Data posisi hilal untuk kota-kota besar ini penting dalam memastikan hasil pengamatan yang terstandarisasi di seluruh wilayah Indonesia.
BMKG mengimbau masyarakat yang ingin menyaksikan pemantauan hilal untuk mengikuti siaran langsung melalui situs resmi, karena data hilal dan observasi yang dilakukan BMKG merupakan hasil analisis yang terverifikasi secara ilmiah dan dapat diandalkan. Observasi hilal ini akan berlanjut di setiap akhir bulan Hijriyah, sesuai dengan komitmen BMKG untuk memberikan data astronomi yang akurat bagi masyarakat dan pemerintah.
0 Comments