UJARAN, Makassar – Dewan Perwakilan Remaja (DPRemaja) Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan kembali melaksanakan program "Kita Bersuara" edisi kedua dengan tema edukasi bahaya rokok melalui kegiatan "Goes to School" di SMPN 30 Makassar. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran remaja akan dampak negatif tembakau bagi kesehatan mereka dan menggandeng Duta Genre Indonesia dalam sosialisasi terkait pengendalian tembakau.
Saruni Rantegau, perwakilan DPRemaja Dapil Sulsel, bersama Duta Genre Indonesia, Syifa Zeplania, hadir sebagai pembicara utama dalam kegiatan ini. Mereka memaparkan kepada para siswa mengenai bahaya rokok dan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. “Remaja adalah kelompok rentan terhadap pengaruh rokok. Dengan program ini, kami berharap remaja dapat memahami risiko merokok dan memilih gaya hidup sehat,” ujar Syifa Zeplania.
Dalam kegiatan ini, tak hanya sosialisasi yang digelar, tetapi juga Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan 50 siswa anggota OSIS SMPN 30 Makassar. Diskusi ini dipandu oleh 10 volunteer terlatih yang bertindak sebagai fasilitator, membahas isu pengendalian tembakau dan mendengar pandangan langsung dari perspektif remaja.
Menurut Saruni Rantegau, pelaksanaan FGD bertujuan memberikan ruang bagi remaja untuk berbagi pandangan mereka mengenai pengendalian tembakau. “Kami ingin mendengar langsung aspirasi mereka, karena pemahaman perspektif remaja dapat mendukung kebijakan yang lebih efektif,” jelasnya.
Pada akhir acara, peserta menuliskan komitmen pribadi untuk mendukung lingkungan bebas asap rokok dan harapan mereka terhadap kebijakan pemerintah terkait pengendalian tembakau. Langkah ini menjadi simbol dukungan aktif remaja dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas rokok.
Program "Kita Bersuara" edisi kedua ini menjadi bagian dari kampanye DPRemaja Dapil Sulsel dalam mengadvokasi kesehatan remaja. Melalui program ini, DPRemaja berharap dapat mendorong generasi muda yang lebih peduli terhadap kesehatan serta menjauhkan diri dari pengaruh rokok
0 Comments