UJARAN, BAKU – Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo, berhasil mengamankan pendanaan hijau sebesar EUR 1,2 miliar dari KfW, bank pembangunan Jerman, di COP29, Azerbaijan, Rabu (13/11). Dana ini dialokasikan untuk sektor kelistrikan, khususnya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan jaringan transmisi menuju swasembada energi.
Dalam kesempatan tersebut, Hashim menekankan komitmen Indonesia untuk mempercepat transisi energi hijau yang berkelanjutan sebagai bagian dari target Net Zero Emissions (NZE). “Kami berharap dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 8% yang sejalan dengan keberlanjutan,” ujar Hashim.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa dukungan KfW akan memperkuat kolaborasi internasional dan menarik lebih banyak mitra bagi proyek energi bersih di Indonesia. Menurutnya, PLN berperan sebagai pusat transisi energi nasional untuk memastikan akses energi berkelanjutan yang sejalan dengan aksi iklim global.
Sustainability Officer KfW, Jürgen Kern, menyampaikan apresiasi terhadap kemitraan Indonesia-Jerman di sektor energi terbarukan, terutama untuk proyek-proyek panas bumi dan tenaga air. Menurutnya, proyek ini merupakan langkah penting dalam kolaborasi strategis mencapai NZE di tingkat global.
0 Comments