Paul, yang sebelumnya berjanji akan mengalahkan Tyson, berhasil mengungguli mantan juara kelas berat tersebut dengan selisih pukulan yang mencolok, 78-18. Meski begitu, pertarungan berlangsung tanpa knockdown atau momen dramatis, dengan Paul lebih banyak bertahan di luar jarak serangan Tyson.
"Mike Tyson adalah legenda dan ikon tinju. Merupakan kehormatan besar bagi saya bisa bertarung dengannya," ujar Paul seusai pertarungan. Ia juga menyatakan rasa hormatnya kepada Tyson, yang dianggapnya sebagai salah satu petinju terbaik sepanjang masa.
Di sisi lain, Tyson, yang kini berusia 58 tahun, menunjukkan kegigihan sepanjang delapan ronde. Meski jelas melambat seiring berjalannya waktu, ia tetap menjadi favorit penggemar di laga tersebut. "Saya senang dengan apa yang bisa saya lakukan. Jake Paul adalah petarung yang sangat bagus dan pantas dihormati," kata Tyson.
Pertarungan dimulai dengan Tyson berusaha memperpendek jarak, sementara Paul menggunakan strateginya untuk bergerak di luar jangkauan dan melontarkan pukulan jab. Paul mendaratkan pukulan keras pertama di ronde awal, tetapi tidak ada pukulan yang benar-benar mematikan sepanjang laga.
Seiring berjalannya waktu, Tyson terlihat mulai kehabisan tenaga. Paul memanfaatkan momentum tersebut untuk terus mencetak poin dari jarak aman. Kombinasi pukulan jab dan hook ringan membuatnya semakin unggul dalam penghitungan skor juri.
Meski kalah, Tyson tetap mendapat apresiasi atas penampilannya, terutama karena keberaniannya untuk kembali bertanding di usianya yang tidak lagi muda. "Saya tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun. Ini untuk diri saya sendiri," tegas Tyson.
Kemenangan ini menegaskan kemampuan Jake Paul sebagai petinju profesional yang serius, sekaligus membuktikan bahwa ia dapat bersaing dengan nama besar di dunia tinju. Bagi Tyson, laga ini menjadi bukti dedikasi dan semangat yang terus ia bawa ke atas ring.
0 Comments