Aksi Agus terungkap saat anak pemilik rumah, Sarti, mendengar suara mencurigakan di area jemuran. Sarti menuturkan bahwa putrinya yang sedang membuat susu mendengar suara “kresek-kresek” dari luar rumah. Ketika dicek, terlihat Agus tengah mengambil tiga celana dalam dan satu bra yang sedang dijemur.
“Anak saya langsung berteriak ‘maling-maling’, dan pelaku lari ke arah selatan,” ungkap Sarti. Teriakan ini memicu warga, termasuk suami Sarti, Kamto, untuk mengejar pelaku. Agus akhirnya berhasil ditangkap tidak jauh dari lokasi kejadian, dengan barang bukti masih di tangannya.
Warga yang geram sempat ingin menghakimi Agus di tempat, namun situasi dapat diredam setelah aparat desa dan kepolisian setempat turun tangan. Agus kemudian diamankan ke Polsek Plupuh guna menghindari amukan massa.
Kapolsek Plupuh, AKP Suparno, membenarkan adanya kejadian ini dan menyebutkan bahwa pihaknya sedang menangani kasus tersebut. “Pelaku sudah kami amankan, dan kami bekerja sama dengan kepala desa untuk memproses kasus ini secara hukum,” ujar AKP Suparno.
Menurut Kapolsek, kejadian ini menjadi perhatian karena telah meresahkan warga Desa Plupuh. "Kami akan memastikan bahwa kasus ini ditangani sesuai prosedur, sehingga memberikan efek jera kepada pelaku," tambahnya.
Kejadian pencurian pakaian dalam wanita ini sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan warga. Banyak yang merasa geram atas tindakan Agus, yang dinilai tidak hanya melanggar hukum tetapi juga mengganggu ketenangan warga.
Agus Pujiono diketahui adalah warga Kecamatan Tanon yang jaraknya cukup jauh dari lokasi kejadian. Warga menduga bahwa ia telah mengamati rumah Sarti sebelumnya, karena langsung menuju ke jemuran tanpa ragu.
Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kriminal serupa. “Kami meminta warga untuk selalu waspada dan melaporkan kejadian mencurigakan ke pihak berwajib agar dapat segera ditindaklanjuti,” jelas AKP Suparno.
Saat ini, Agus masih menjalani pemeriksaan di Polsek Plupuh. Kasus ini juga melibatkan kepala desa setempat sebagai mediator agar penyelesaiannya dapat dilakukan secara transparan dan adil. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap aman dan kondusif.
0 Comments