Ketua Umum Badan Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Bakornas Fokusmaker), Ali Ghifar Putra Rinanto |
UJARAN.CO.ID, Jakarta -- Ketua Umum Badan Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Bakornas Fokusmaker), Ali Ghifar Putra Rinanto, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam melawan jerat judi online. Dalam diskusi bertajuk Fokus Talk bertema "Stop Judi Online! Hidupkan Karya, Matikan Taruhan" yang digelar bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Little League, Jakarta Selatan, Minggu (8/12/2024), Ali menyatakan bahwa kondisi generasi muda saat ini sudah darurat kecanduan judi online.
“Generasi muda sangat rentan terhadap dampak buruk judi online. Akses informasi dan teknologi yang mudah, ditambah dengan keinginan instan, menjadi penyebab utama masalah ini. Melalui diskusi ini, kami ingin mengarahkan mereka ke aktivitas yang lebih produktif, seperti mengembangkan UMKM,” ujar Ali.
Ali juga mengajak pemerintah untuk memperkuat upaya pemberantasan judi online. “Pemerintah harus intens berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk menekan jumlah pecandu. Selain itu, eks pecandu perlu diberdayakan agar dapat berkontribusi secara positif dalam pembangunan ekonomi nasional,” tegasnya.
Ketua Panitia, Auzi Kemora, menambahkan bahwa judi online telah memberikan dampak destruktif pada masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah. “Judi online merugikan secara sosial, ekonomi, dan psikologis. Data menunjukkan bahwa lebih dari 2,7 juta orang di Indonesia terjebak dalam lingkaran ini, sebagian besar dari mereka adalah masyarakat kelas menengah ke bawah,” ungkapnya.
Auzi berharap diskusi ini dapat menggali solusi kreatif untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai jalan alternatif bagi generasi muda. “Kami percaya bahwa karya bisa menjadi senjata untuk memutus mata rantai judi online,” tambahnya.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Anggota DPD RI, Aji Murni Mawarni, yang mengingatkan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang bahaya judi online. “Judi online merusak tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga sosial dan psikologis. Pemerintah harus aktif memberikan edukasi dan memfasilitasi solusi alternatif,” ujarnya.
Selain itu, sejumlah pemateri lain seperti pakar IT Roan Gylberth dan Ketua Peneliti Pesona UMKM, Popy Novita, turut memberikan pandangan dan strategi untuk menangani dampak buruk judi online sekaligus mempromosikan ekonomi kreatif sebagai solusi utama.
0 Comments