Normalisasi Saluran Drainase di Jeneberang, Ini Kata Kadis PU Makassar

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang melakukan normalisasi saluran sekunder di Kompleks Depag, Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya, pada Kamis (5/12/2024). 

UJARAN.CO.ID, Makassar – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang melakukan normalisasi saluran sekunder di Kompleks Depag, Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya, pada Kamis (5/12/2024). Langkah ini dilakukan untuk memperlancar aliran air dan mencegah banjir di kawasan tersebut selama musim penghujan.

Satuan Tugas (Satgas) Drainase PU dan BBWS Pompengan Jeneberang terjun langsung ke lokasi untuk membersihkan saluran air menggunakan alat berat. Pembersihan meliputi pengangkatan sampah, lumpur, serta material lain yang menyumbat aliran air.

Kepala Dinas PU Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, menjelaskan bahwa normalisasi ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan sistem drainase kota. “Kami berkomitmen memperbaiki kualitas drainase agar masyarakat dapat merasa lebih aman, terutama saat curah hujan tinggi,” ujar Zuhaelsi.

Menurutnya, infrastruktur drainase yang optimal tidak hanya mengurangi risiko banjir, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih. “Langkah ini tidak akan berhenti di sini. Kami ingin kolaborasi seperti ini terus dilakukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.

Selain itu, program ini menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran air. Zuhaelsi mengimbau warga setempat untuk tidak membuang sampah sembarangan agar saluran drainase tetap berfungsi dengan baik.

Pihak BBWS Pompengan Jeneberang juga menegaskan komitmennya dalam mendukung kegiatan ini. “Kolaborasi dengan Dinas PU Kota Makassar adalah bagian dari usaha bersama untuk menciptakan infrastruktur air yang tangguh dan bebas banjir,” kata perwakilan BBWS.

Normalisasi di Kompleks Depag ini dinilai strategis karena daerah tersebut kerap mengalami genangan air akibat tersumbatnya saluran. Dengan langkah ini, diharapkan risiko genangan dapat diminimalkan dan memberikan kenyamanan bagi warga sekitar.

Program ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk pengelolaan drainase yang lebih baik di berbagai kawasan di Kota Makassar. “Kami akan terus mengupayakan solusi jangka panjang yang melibatkan pemerintah dan masyarakat,” tutup Zuhaelsi.


0 Comments