Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Sumba Barat Daya, Terasa di Sumbawa dan Bima

Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 30 Januari 2025, pukul 07.56 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pusat gempa bumi berada di laut, sekitar 101 km barat laut Kodi, Sumba Barat Daya.

UJARAN.CO.ID, SUMBA BARAT DAYA – Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 30 Januari 2025, pukul 07.56 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pusat gempa bumi berada di laut, sekitar 101 km barat laut Kodi, Sumba Barat Daya.

Menurut data dari BMKG, gempa bumi ini terjadi pada kedalaman 10 km, dengan koordinat 9,38 LS – 118,10 BT. 

Dampak dari guncangan gempa ini dirasakan di beberapa wilayah dengan skala MMI II, yaitu di Sumbawa dan Bima. Skala MMI II menunjukkan bahwa getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, terutama di dalam rumah, namun tidak menyebabkan kerusakan. “Guncangan ringan dirasakan di Sumbawa dan Bima, namun tidak ada laporan kerusakan,” ujarnya.

Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan terkait kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa bumi ini. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak benar. 

Baca Juga

• KOMA UIT Makassar Gelar Buka Puasa Bersama Panti Asuhan Wakaf Amal Shalihat
• Gema Ramadhan 2025: Buka Puasa Bersama UIT Makassar Berlangsung Sukses dan Meriah
• Diskon Tol Cibitung-Cilincing 46 Persen, Strategi SPSL atau Sekadar Gimik?

BMKG juga mengingatkan bahwa wilayah NTT, termasuk Sumba Barat Daya, merupakan daerah yang cukup aktif mengalami aktivitas seismik. Oleh karena itu, warga diharapkan selalu waspada terhadap potensi gempa susulan. “Kami akan terus memantau dan memberikan informasi terbaru jika terjadi gempa susulan,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat disarankan untuk selalu mengetahui prosedur keselamatan saat gempa, seperti mencari tempat aman, menjauhi bangunan yang rentan runtuh, dan mempersiapkan tas siaga bencana. 

Selain itu, pemerintah daerah diharapkan terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya gempa bumi melalui sosialisasi dan edukasi. 

Masyarakat juga diminta untuk mengakses informasi terkini melalui kanal resmi BMKG, baik melalui situs web maupun aplikasi mobile. 

Dengan seringnya gempa bumi terjadi di wilayah NTT, penting bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, demi keselamatan bersama.