![]() |
Atlet Nasional “Sindir Telak” Wamenpora Taufik Hidayat! Terkait Prioritas Anggaran, Jangan Banding-Bandingkan Olahraga. Foto/ig andijerni bersama Menpora RI |
UJARAN.CO.ID, JAKARTA – Atlet nasional Andi Jerni kembali menyuarakan kritiknya terhadap kebijakan pembinaan olahraga yang hanya memprioritaskan cabang olahraga yang sudah berpartisipasi dalam Olimpiade dan Asian Games. Melalui unggahan di media sosial, ia mempertanyakan keadilan dalam distribusi anggaran bagi cabor lain.
"Pembinaan yang berjalan dan akan dipusatkan terlebih dahulu itu adalah olahraga yang ada di Olimpiade dan Asian Games," ujarnya.
Menurutnya, tidak seharusnya cabang olahraga lain diabaikan hanya karena belum masuk dalam kategori tersebut. Ia menilai semua cabang olahraga memiliki kepentingan yang sama dalam pembinaan atlet.
"Emangnya cabang olahraga lain gak sama pentingnya?" ujarnya.
Jerni juga mengkritisi pernyataan seorang pejabat yang tak lain adalah Wakil Menteri Olahraga dan Pemuda RI, Taufik Hidayat yang diduga menyebut bahwa federasi olahraga tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah dan mencontohkan bahwa bulu tangkis telah mandiri sejak lama.
"Dan juga, ada pejabat terpilih mengatakan 'gak bisa bergantung sama pemerintah sepenuhnya, coba lihat bulu tangkis sudah mandiri sejak dulu'," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Jerni menilai perbandingan seperti itu tidak adil karena setiap cabang olahraga memiliki tingkat popularitas yang berbeda di masyarakat.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, ini pendapat saya ya Pak. Jangan bandingin olahraga masyarakat yang sudah ada dari dulu dengan olahraga yang kurang populer di masyarakat. Salah Pak kalau main banding-bandingin gitu," ujarnya.
Menurutnya, pejabat seharusnya memiliki inovasi dalam membangun federasi olahraga dengan melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh yang memahami kebutuhan atlet.
"Harusnya Bapak sebagai pejabat terpilih harusnya Bapak yang kreatif. Bapak bisa memberi solusi seperti merekomendasikan atau menempatkan para orang-orang berpengaruh menjadi ketua federasi di setiap cabor, bukan ngebandingin," ujarnya.
Jerni juga mengingatkan bahwa pejabat tersebut berasal dari kalangan atlet dan pernah menjadi juara, sehingga seharusnya lebih memahami perjuangan yang dibutuhkan untuk membangun olahraga yang belum populer.
"Kan Bapak dari kalangan atlet kan? Legenda lagi, inspirasi saya lagi pas Bapak dulu juara," ujarnya.
Ia menolak pandangan yang menyatakan bahwa ketua federasi olahraga harus mencari dana sendiri tanpa dukungan dari pemerintah. Menurutnya, pejabat seharusnya mencari cara agar semua federasi bisa berkembang secara mandiri tanpa mengandalkan anggaran negara.
"Iya memang benar setiap cabor itu ketuanya harus berjuang cari dana, tapi Bapak sebagai pejabat terpilih harusnya juga punya inovasi baru dong," ujarnya.
Sebagai penutup, Jerni mempertanyakan apakah pejabat tersebut benar-benar membawa perubahan atau hanya mengulangi pola pikir kepemimpinan sebelumnya.
"Apa yang membedakan Bapak dengan pejabat sebelumnya kalau pola pikir dan kerjaannya sama dengan yang lalu?" ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai kritik yang disampaikan oleh Jerni.
0 Comments